Berita

Kremasi massal pasien Covid-19 di India/Net

Dunia

Sekjen Partai BJP: Tsunami Covid-19 Di India Mungkin Dikirim Oleh China

RABU, 26 MEI 2021 | 12:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Gelombang kedua Covid-19 atau juga digambarkan sebagai tsunami Covid-19 di India telah banyak memakan korban jiwa, membuat fasilitas kesehatan tertekan dan memicu kekacauan.

Di tengah upaya menekan infeksi virus corona, seorang pemimpin partai berkuasa Partai Bharatiya Janata (BJP) menuding China yang menjadi dalang dibalik tsunami Covid-19 di India.

Dalam sebuah acara diskusi pada Selasa (25/5), Sekretaris Jenderal BJP Kailash Vijayvargiya mengatakan gelombang kedua Covid-19 di India kemungkinan merupakan kiriman dari China. Lantaran hubungan kedua negara yang memburuk akibat sengketa wilayah di Himalaya.

"Ada gelombang kedua Covid-19. Itu wabah atau dikirim? Ini masalah diskusi, karena jika ada negara di dunia yang menentang China, itu adalah India. Perdana Menteri Narendra Modi telah menantang (China)," ujarnya, seperti dikutip The Week.

Pernyataan itu disampaikan oleh Vijayvargiya dalam bahasa Hindi. Analisisnya itu berlandaskan situasi lonjakan kasus Covid-19 yang hanya terjadi di India.

"Kami pikir ini adalah perang viral oleh China untuk melecehkan negara kami, karena gelombang kedua Covid-19 dilaporkan hanya di India, dan bukan di negara tetangga seperti Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Bhutan, dan Afghanistan," ujarnya.

Menanggapi Vijayvargiya, Kongres oposisi memintanya untuk menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataan tersebut.

"Apakah Vijayvargiya ingin mengatakan bahwa China telah mengobarkan perang biologis melawan India? Dia memegang posisi yang bertanggung jawab di BJP dan dia harus menjelaskan maksud di balik pernyataannya," kata jurubicara Kongres negara bagian Neelabh Shukla.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya