Berita

Ilustrasi/Ist

Publika

Satu Demi Satu Pergi...

MINGGU, 23 MEI 2021 | 00:59 WIB | OLEH: ASRO KAMAL ROKAN

KEMATIAN pasti. Tidak satu makhluk hidup pun bisa menolak ketika waktunya telah tiba. Tapi ketika kabar kematian datang dalam waktu berdekatan, terhadap orang-orang terdekat, hati terasa sangat pilu.

Hari ini, Sabtu (22/5) secara bersamaan kabar duka datang dari Pekanbaru. Pagi, wafat sepupu kami Roem Royan, adik Tuan Guru Syekh Ismail Royan. Sore, muncul lagi kabar duka, wafat Makruf, abang sepupu, teman sepermainan semasa di Medan.

Lima hari sebelumnya, Kombes (Pol) Tengku Yahyal Djalil, wafat. Bang Ain -begitu kami memanggilnya- juga saudara sepupu. Ayah saya dan Ibunya abang-adik. Bang Ain tinggal di Jakarta. Ketika saya menikah, Bang Ain-lah yang mengurus.

Dua hari lalu, sahabat sepermainan Ustadz H Suheri, juga wafat di kampung Simpang Dolok, Batubara.

Mereka wafat dengan berbagai penyakit, bukan karena pandemi Covid-19. Tapi, apa bedanya?

Bulan lalu, kabar duka datang berdekatan. Awalnya, Bang Anan, juga sepupu di Bekasi. Bang Anan adalah abang dari Bang Auf, yang wafat tadi sore.

Dalam setahun ini, anak almarhumah Udo Karimah (adik alm Apak), empat orang meninggal. Pertama Haris, kemudian Ustaz Achyar, kemudian Bang Anan, dan terakhir Bang Auf.

Sekitar dua pekan lalu, juga wafat Bang Ismail Musa, adik ipar kakak kandung saya, Abadi. Masa remaja kami sama-sama di Medan. Bang Ismail wafat di Pekanbaru, setelah terjangkit Covid-19.

Bang Ain, Bang Auf, Bang Ismail, Bang Anan, Achyar, Haris -yang pergi lebih dahulu- hadir saat resepsi pernikahan anak pertama saya di Jakarta dua tahun lalu. Mereka datang dari Jakarta, Medan, dan Pekanbaru. Kami berkumpul. Tak pernah seperti itu. Dan, satu demi satu pergi selamanya...

Lagu Kenangan

Kombes Tengku Yahyal Djalil, meski kami sepupu, namun seperti saudara kandung. Silaturahim kami tidak pernah putus. Ketika saya menikah, saya turun dari rumahnya. Semua proses, sejak melamar dan pernikahan, Bang Ain yang mengurusnya. Keluarga dari Medan tinggal di rumahnya di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Saya lebih mudah dua tahun dari Bang Ain.

Sehari menjelang Idulfitri, Bang Ain mengirim video Selamat Idul Fitri 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Ucapan ini diiringi lagu band Ungu berjudul "Andai Ku Tahu".

Empat hari setelah Idulfitri dan mendengar kabar Bang Ain wafat di RS Polri, kami tersentak, mengingat kembali lagu "perpisahan" yang dikirimkannya -seakan isyarat kepergiannya.

Lirik lagu itu, kini terngiang kembali

Andai Ku Tahu (Band Ungu)

Andai kutahu
Kapan tiba ajalku
'Ku akan memohon
Tuhan, tolong panjangkan umurku

Andai kutahu
Kapan tiba masaku
'Ku akan memohon
Tuhan, jangan kau ambil nyawaku

Aku takut
Akan semua dosa-dosaku
Aku takut
Dosa yang terus membayangiku

Andai kutahu
Malaikat-Mu 'kan menjemputku
Izinkan aku
Mengucap kata taubat pada-Mu


Malam itu, menurut Kak Diana, istrinya, Bang Ain sengaja memperdengarkan lagu tersebut menjalang tidur. Tidak biasa seperti itu. Dan, WhatsApp terakhir Bang Ain yang berisi lagu Ungu tersebut, saya simpan hingga kini.

Satu demi satu pergi menemui Rabb-nya. Satu demi satu pulang, tak lagi kembali -seperti daun berguguran ke bumi.

Ya Allah, sesungguhnya kami ini rapuh, berpegang pada ranting kecil yang segera pula roboh. Ampuni kami...

Penulis adalah anggota Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya