Politisi PDIP, Diah Pitaloka/Net
Sejumlah lembaga survei mulai ramai menguji tingkat keterpilihan tokoh-tokoh perempuan nasional untuk menjadi calon presiden untuk Pemilu 2024 mendatang.
Tak terkecuali survei yang dilaksanakan Lembaga Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) bertema "Sumber Kepemimpinan Nasional: Menuju 2024" pada Sabtu (22/5).
PDI Perjuangan menyambut baik hasil survei ARSC ini, karena dinilai ada harapan yang disampaikan masyarakat terhadap kaum perempuan untuk menjadi pemimpin negara.
Politisi PDIP, Diah Pitaloka melihat hasil survei ARSC ini memberikan satu kajian kuantitatif yang bisa dijadikan pertimbangan untuk masyarakat memilih presiden pada 2024 dari tokoh perempuan.
Pada survei tersebut, ada dua tokoh perempuan yang dipandang paling pantas menjadi calon presiden. Yakni, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Sosial yang juga kader PDIP, Tri Rismaharini.
"Kita melihat ada statement konsisten dari survei ini, perempuan tak masalah menjadi presiden," kata Diah yang menjadi pembicara dalam acara rilis survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), siang tadi.
Lebih lanjut, Diah berpendapat hasil survei ARSC ini membawa sebuah pesan yang cukup kuat. Di mana, masyrakat telah membuka kesempatan bagi kaum perempuan untuk berkiprah di dalam pucuk pimpinan paling tinggi di negara Indonesia.
"Itu cukup
strong pesannya, ada perubahan nilai dari generasi di Indonesia dari momen politik ini. Ini adalah satu nilai baru bagi pemilih Indonesia bahwa perempuan sudah mulai diterima," terangnya.
"Publik sudah mulai melihat tidak ada masalah perempuan berada di tampuk kepemimpinan," demikian Diah.
Hasil survei ARSC terkait tingkat keterpilihan capres perempuan untuk pemilu 2024 memasukkan sejumlah nama menteri, eks menteri, hingga tokoh politik dan atau masyarakat nasional.
Di mana hasilnya, posisi tertinggi untuk figur perempuan adalah Susi Pudjiastuti sebesar 24,21 persen, disusul Tri Rismaharini (Menteri Sosial) diurutan kedua yang mendapat suraa dari responden sebesar 17,66 persen.
Posisi berikutnya ada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa 11,07 persen, Menteri Keuangan Sri Mulyani 10 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 4,01 persen.
Kemudian di posisi keenam ada ada tokoh Nahdlatul Ulama Yenny Wahid sebesar 3,14 persen, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 2,79 persen, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah 1,32 persen, dan Iriana Joko Widodo 1,07 persen.
Survei ARSC melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi dengan 60 persen berusia muda di bawah 30 tahun dan usia minimal 17 tahun.
Metode survei yang dipakai adalah multistage random sampling dan dilakukan selama periode 26 April-8 Mei melalui sambungan telepon. Adapun margin error survei plus minus 2,9 persen.