Berita

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern/Net

Dunia

Selandia Baru Kucurkan Miliaran Dolar Demi Pancing Ekonomi Yang Macet Akibat Covid-19

KAMIS, 20 MEI 2021 | 12:26 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Selandia Baru mengucurkan dana anggaran belanja dengan nilai yang fantastis untuk merangsang kembali ekonomi yang lesu akibat pandemi Covid-19.

Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Kamis (20/5) mengumumkan peningkatan pendanaan besar-besaran untuk pembayaran kesejahteraan, perumahan sosial, dan mitigasi perubahan iklim.

"Kami memastikan pemulihan kami tidak meninggalkan siapa pun," kata Ardern, seperti dikutip AFP.

"Itulah yang oleh sebagian orang disebut sebagai strategi 'membunuh dua burung dengan satu batu', menerapkan kebijakan yang memastikan keuangan kita tetap berkelanjutan sambil membangun Selandia Baru yang lebih kuat untuk masa depan," jelasnya.

Ardern mengatakan, pemerintah akan meningkatkan tunjangan keluarga sebesar 3,3 miliar dolar NZ. Itu dilakukan untuk membantu mengangkat 33.000 anak dari kemiskinan.

Kesehatan menerima tambahan 4,7 miliar dolar NZ, sementara pengeluaran untuk transportasi umum dan pendidikan juga akan ditingkatkan.

Ardern juga mengidentifikasi mitigasi perubahan iklim sebagai salah satu prioritas pemerintahnya, mengalokasikan 300 juta dolar NZ untuk teknologi rendah karbon dan hampir 350 juta dolar NZ untuk memperbarui Pangkalan Scott Selandia Baru di Antartika.

Ardern, yang memenangkan pemilihan ulang besar-besaran akhir tahun lalu setelah berhasil menangani pandemi Covid-19, mengatakan akan terus mengejar agendanya selama masa jabatan yang kedua.

"Tidak mungkin memenuhi setiap janji atau komitmen yang kami buat atau mengatasi semua tantangan jangka panjang kami dalam satu anggaran," jelas dia.

Langkah-langkah tersebut dapat meningkatkan utang pemerintah, dari 26,3 persen terhadap PDB pada tahun lalu menjadi 48 persen pada 2023.

Kendati begitu Menteri Keuangan Grant Robertson ekonomi telah muncul lebih kuat dari yang diharapkan setelah resesi akibat Covid-19.

Departemen Keuangan memperkirakan pertumbuhan PDB 2,9 persen dalam 12 bulan hingga Juni tahun ini, naik menjadi 4,4 persen pada 2023.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya