Berita

DR Rizal Ramli dalam Cangkir Opini, Selasa (18/5)/Repro

Hukum

Polemik 75 Pegawai KPK Gagal TWK, Rizal Ramli: Tjahjo Kumolo Harus Ikut Tanggung Jawab

SELASA, 18 MEI 2021 | 22:33 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam Test Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan dialihkan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai kampungan dan norak.

Menteri Pendayaangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo diminta untuk ikut bertanggung jawab.

Permintaan itu disampaikan ekonom nasional DR. Rizal Ramli ketika diundang untuk ikut berbicara dalam talkshow Cangkir Opini yang dipandu ahli hukum tatanegara Refly Harun, Selasa (18/5).


“Tes-tes itu di bawah kordinasinya (Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo),” ujar Rizal Ramli yang berbicara dari kediamannya di Jalan .

Mantan Menko Perekonomian di era Abdurrahman Wahid itu menambahkan, ujian untuk pegawai adalah hal yang wajar. Tetapi, itu  harus dilakukan secara profesional, dengan pertanyaan yang memang credible.

“Tapi, ternyata tes-tes itu (TWK untuk pengalihan fungsi Pegawai KPK) pertanyaannya kampungan, norak, dan dibikin oleh orang yang sama sekali tidak cerdas,” sambung Rizal Ramli yang juga pernah menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya di era Joko Widodo.

“Saya minta Mas Tjahjo ikut tanggung jawab. Jangan sembunyi,” kata Rizal Ramli lagi.

Rizal Ramli juga mengatakan, penting untuk mengetahui apa motif di balik upaya melakukan pembersihan terhadap 75 Pegawai KPK yang tidak lulus TWK itu.

Hal yang sering didengar, Pegawai KPK yang tidak memenuhi syarat menjadi ASN lewat TWK itu adalah “Taliban”.

Rizal Ramli menambahkan, dirinya mengenal baik Novel Baswedan yang telah mengumumkan bahwa dirinya termasuk dalam 75 Pegawai KPK yang tidak memenuhi syarat.

“Saya impressed. Mereka profesional dan mereka memiliki etika kerja yang bagus. Tetapi dalam memilih kasus bukan kewenangan mereka. Didrive. Padahal, seharusnya siapapun kalau korupsi besar harus diadili. Karena KPK tidak dimaksudkan untuk menangkapi kasus-kasus yang kecil,” urai Rizal.

Dia mencontohkan kasus korupsi Bantuan Sosial yang melibatkan (mantan) Menteri Sosial Juliari Batubara yang seperti Tjahjo Kumolo juga merupakan kader PDI Perjuangan.

TWK yang diselenggarakan dalam rangka mengalihkan Pegawai KPK menjadi ASN diselenggarakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Strategis (BAIS) Mabes TNI, Pusat Intelijen TNI AD, dan Dinas Psikologi TNI AD.

DARI 1.351 Pegawai KPK yang mengikuti TWK sebanyak 1.274 dinyatakan memenuhi syarat. Sementara 75 lainnya dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi ASN. Sejauh ini, nama-nama ke-75 Pegawai KPK yang tidak memenuhi syarat itu belum pernah diumumkan kepada publik demi menjaga privasi.

Baru-baru ini penyidik KPK Novel Baswedan mengaku, dirinya merupakan salah satu dari 75 Pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi ASN.

Belakangan juga beredar permintaan agar BKN mengumumkan hasil TWK yang dilakukan agar menjadi jelas bagi masyarakat dan menghentikan polemik yang berkembang.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya