Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Politikus Kritik Keras Ratusan Ventilator Rusak, Pemerintah India Segera Lakukan Audit

SENIN, 17 MEI 2021 | 16:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah pusat segera melakukan audit terhadap kondisi ventilator yang telah mendapat kritikan dari para politikus karena 'dalam kondisi rusak dan di bawah standar'.   

Sebelumnya, Pemimpin Kongres Rahul Gandhi dalam cuitannya mengatakan ventilator yang dikirim oleh PM-Cares banyak yang tidak layak.

Para pejabat dari negara bagian Punjab dan Rajasthan juga melaporkan bahwa 320 ventilator yang dipasok kepada mereka di bawah penanganan PM Cares, 237 di antaranya  ternyata tidka bisa digunakan. Bahkan, seorang menteri di Rajasthan menyebut ventilator yang diproduksi di India itu sebagai 'kabaad' atau sampah. Menyebabkan pada dokter tidak berani bertaruh untuk menggunakannya kepada pasien, seeprtiyang dilaporkan India Today.

Sekalipun telah ada uapaya perbaikan, tetapi para dokter anestesi di rumah sakit tidak yakin menggunakannya.

Kepala komite tanggapan dan pengadaan Covid-19 Punjab, Dr Raj Bahadur pekan lalu mengatakan, “Fakultas kedokteran Patiala mendapatkan 98 ventilator dari PM Cares Fund. Dari jumlah tersebut, 48 berfungsi setelah diperbaiki, tetapi masih belum digunakan karena ahli anestesi tidak yakin karena mereka takut mesin dapat rusak dan membahayakan nyawa pasien. ”

Kementerian kesehatan telah membantah tuduhan itu. Dikatakan tidak ada yang salah dengan ventilator yang dipasok di bawah Dana Bantuan Darurat. Kementerian tersebut mengklaim bahwa negara bagian salah mengelola pemanfaatannya termasuk menjaga mesin tidak digunakan atau dilepas di toko mereka selama hampir enam bulan sementara pasien Covid-19 terengah-engah karena kekurangan ventilator.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya