Berita

Menara Al Jalaa di Kota Gaza runtuh diserang Israel/Net

Dunia

Menara Al Jalaa Runtuh Dibombardir, Organisasi Media: Israel Halangi Peliputan Pers

MINGGU, 16 MEI 2021 | 12:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sejumlah media menuntut Israel untuk memberikan penjelasan atas serangan yang menargetkan Menara Al Jalaa di Kota Gaza pada Sabtu (15/5).

Israel menghantam Menara Al Jalaa, gedung 12 lantai yang berisikan kantor media Associated Press dan Al Jazeera, dengan tiga rudal. Serangan itu dianggap telah mengganggu kerja media untuk meliput situasi di Gaza yang tengah dilanda agresi Israel.

“Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini,” kata presiden dan CEO AP Gary Pruitt.

Pruitt mengatakan pihaknya sedang mencari informasi dari pemerintah Israel dan terlibat dengan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk mempelajari lebih lanjut situasi tersebut.

Penjabat Direktur Jenderal Al Jazeera, Mostefa Souag, menyebut serangan tersebut sebagai "kejahatan perang" dan "tindakan yang jelas" untuk menghentikan jurnalis melaporkan konflik.

“Penargetan organisasi berita sama sekali tidak dapat diterima, bahkan selama konflik bersenjata. Ini merupakan pelanggaran berat hak asasi manusia dan norma-norma yang disepakati secara internasional," ujar direktur eksekutif Institut Pers Internasional, Barbara Trionfi.

Dikutip AP, militer Israel sebelumnya berdalih bahwa Menara Al Jalaa digunakan oleh Hamas untuk melakukan operasi intelijen. Namun mereka tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut.

Namun Pruitt mengatakan sejak bekerja di gedung tersebut selama 15 tahun, ia tidak memiliki indikasi Hamas berada di dalam gedung atau aktif di gedung tersebut.

"Kami telah meminta pemerintah Israel untuk mengajukan bukti. Ini adalah sesuatu yang secara aktif kami periksa dengan kemampuan terbaik kami. Kami tidak akan pernah secara sadar membahayakan jurnalis kami," ujar Prutt,

Alhasil, Israel diduga berusaha untuk menghalangi peliputan konflik. Sejumlah organisasi media menuntut agar Israel menghentikan penargetan terhadap situs pers.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya