Berita

Uighur/Net

Dunia

China Gunakan Sistem Kerja Paksa Terhadap Uighur Di Pabrik Panel Surya Xinjiang

MINGGU, 16 MEI 2021 | 09:02 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China dilaporkan telah menggunakan sistem kerja paksa pada minoritas Uighur dalam rantai pasokan global untuk manufaktur panel surya.

Dikutip dari Al Jazeera pada Minggu (16/5), sebanyak 45 persen produsen polisilikon dunia, bahan utama yang digunakan dalam 95 persen modul surya, berbasis di Xinjiang.

Berdasarkan studi yang dilakukan Universitas Sheffield Hallam Inggris, banyak produsen polisilikon menggunakan transfer kerja paksa dari penduduk asli. Banyak produsen juga memiliki hubungan dengan Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang.


"Pengadopsian tenaga kerja wajib oleh produsen ini memiliki dampak signifikan pada produsen modul surya di hilir dan bagi pemerintah, pengembang, dan konsumen yang membelinya," kata laporan itu.

Permintaan panel surya telah meningkat seiring dengan semakin banyaknya negara yang berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Para peneliti mengidentifikasi 90 perusahaan China dan internasional yang rantai pasokannya terkait dengan kerja paksa.

Para peneliti meminta produsen panel surya untuk menilai rantai pasokan mereka dan untuk mencari bahan di tempat lain.

Mereka juga menjelaskan laporan itu dimaksudkan untuk memberikan para pemangku kepentingan bukti yang menjadi dasar untuk menilai risiko paparan kerja paksa dalam rantai pasokan tenaga surya.

Tekanan internasional telah tumbuh bagi Beijing untuk mengizinkan akses ke Xinjiang. Jerman, Inggris dan AS mengadakan pertemuan virtual PBB pada Kamis (13/5) untuk mengutuk pelanggaran HAM pada Uighur.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya