Berita

Film Return to the Lost Eden yang disutradarai sineas dokumenter Italia, Adriano Zecca meraih penghargaan di Nepal/Net

Dunia

Film Dokumenter Suku Mentawai Raih Penghargaan Bergengsi Di Festival Film Internasional Nepal

KAMIS, 13 MEI 2021 | 17:23 WIB | LAPORAN: RIESKA WULANDARI

Film dokumenter tentang Suku Mentawai berjudul "Return to the Lost Eden" yang disutradarai sineas dokumenter Italia, Adriano Zecca mendapatkan penghargaan  “Gunung Everest” dari Nepal International Film Festival (NIFF) baru-baru ini.

Ini merupakan sebuah penghargaan film dokumenter terbaik dalam kategori DOCS versi NIFF.

Kepada kontributor Kantor Berita Politik RMOL di Milan, Italia (Selasa, 11/5), Adriano Zecca dan putranya, Eloy Zecca yang berkolaborasi dengan ayahnya sebagai kameramen dalam proyek dokumenter ini mengaku bangga dengan penghargaan tersebut.


Dalam pengumuman diberitakan pada situs resmi NIFF, dewan juri memberikan apresiasi yang tinggi atas film tersebut.

"Dalam semangat etnografi sejati dimana kekuatan pembuat film dari luar diakui dan tampilan orientalistik dianggap usang, bersama keluarganya, Adriano Zecca mengunjungi kembali Mentawai. Reuni mereka di Pulau Siberut, Indonesia membawa kita melakukan perjalanan napak tilas melintasi waktu dan ingatan, kerinduan dan cinta yang menghubungkan kemungkinannya  kembali kepada kenangan dan komunikasi lintas jarak, bahasa, budaya, dan warna kulit. 'Return to the Lost Eden”' seperti nama film ini, adalah pesan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang dengan cepat menjadi langka di dunia yang kian mengglobal ini," begitu bunyi keterangan tersebut.

Dewan juri juga mengatakan bahwa ini adalah film dengan tempo yang indah serta membangkitkan rasa yang kuat dimana orang-orangan sawah berhasil menyampaikan argumen mengharukan yang mendukung kesetaraan pendidikan anak.

"Dengan sentuhan ringan dan fokus halus pada realitas sehari-hari yang berkisar seputar ketidakamanan ekonomi, mata pencaharian, perampasan, pengucilan, marginalitas, dan gender," kata dewan juri yang diketuai oleh Prof. Fowzia Fathima seorang sinematografer, pembuat film dokumenter dari India dan melibatkan Raj Bhai Suwal, sutradara fotografer dari Nepal.

Di sisi lain, Zecca mengakui bahwa ini adalah proyek dokumentasi panjang dalam rentang waktu 50 tahun.

Dia pertama kali mengunjungi Siberut pada tahun 1969 dan kembali bersama keluarganya pada tahun 2019.

Selain di ajang NIFF 2021, film ini juga  terpilih dalam  Festival Film Independen Dimensi ke-4 di Bali, Indonesia. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya