Berita

Protes anti-kudeta militer di Myanmar/Net

Dunia

Liput Protes Anti-Kudeta, Jurnalis Myanmar Dijatuhi Hukuman Penjara Tiga Tahun

KAMIS, 13 MEI 2021 | 13:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Seorang jurnalis kantor berita online Suara Demokratik Burma (DVB) telah divonis hukuman penjaga tiga tahun karena membuat laporan terkait aksi unjuk rasa anti-kudeta di Myanmar.

Ia adalah Min Nyo, berusia 51 tahun. Ia menjadi jurnalis pertama yang dihukum sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari lalu.

Min Nyo dinyatakan bersalah dengan tuduhan mengalangi, menganggu, merusak motivasi, disiplin, kesehatan dan perilaku tentara serta PNS yang menyebabkan kebencian atau ketidaksetiaan mereka terhadap militer dan pemerintah.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh DVB pada Kamis (13/5), Min Nyo telah meliput protes anti-junta pada 3 Maret di kota Pyay, 260 km barat laut Yangon ketika dia ditangkap dan dipukuli habis-habisan oleh polisi.

Selama ditahan, ia diizinkan menemui pengacara, namuan tidak untuk istri dan dua anaknya, seperti dikutip AP.

Min Nyo telah menjalani tujuh tahun penjara di bawah pemerintahan militer sebelumnya setelah penangkapannya pada tahun 1996 karena diduga memiliki hubungan dengan kelompok oposisi mahasiswa militan.

Kelompok hak asasi manusia, Amnesty International, mengatakan kasus Min Nyo menunjukkan kekejaman junta dan risiko yang dihadapi jurnalis jika mengungkap pelanggaran junta.

"Dia harus segera dibebaskan, bersama dengan semua jurnalis, aktivis dan pembela hak asasi manusia lainnya yang dipenjara dan ditahan semata-mata karena oposisi damai mereka terhadap kudeta militer," kata wakil direktur regional Amnesty International, Emerlynne Gil.

Pekan ini, tiga jurnalis DVB yang melarikan diri dari Myanmar ditangkap di Thailand utara karena masuk secara ilegal.

Kelompok hak asasi manusia dan asosiasi jurnalis mendesak pihak berwenang Thailand untuk tidak mengirim mereka kembali ke Myanmar, di mana dikhawatirkan keselamatan mereka akan terancam oleh pihak berwenang.

Junta Myanmar telah mencoba membekap semua media berita independen.

Pada 8 Maret, junta mencabut lisensi TV DVB dan melarangnya menyiarkan di platform apa pun. Tetapi seperti banyak outlet media terlarang lainnya, DVB terus beroperasi.

Sekitar 80 jurnalis telah ditangkap sejak tentara merebut kekuasaan pada 1 Februari.. Kira-kira setengahnya masih ditahan dan kebanyakan dari mereka ditahan di bawah tuduhan yang sama dengan yang dijatuhkan pada Min Nyo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya