Berita

Prabowo Subianto dan Puan Maharani berpeluang besar diduetkan pada Pilpres 2024 untuk memenuhi kesepakatan Batutulis/Repro

Politik

Pengamat: Kesepakatan Batutulis Bisa Terealisasi 2024, Prabowo Calon Presiden Dan PDIP Dapat Cawapres

SELASA, 11 MEI 2021 | 10:07 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kesepakatan Batutulis antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto ketika keduanya berpasangan pada Pilpres 2009, kemungkinan besar akan terealisasi pada Pilpres 2024.

Kesepakatan Batutulis yang ditandatangani pada 16 Mei 2009 itu terdiri dari tujuh butir. Di mana di butir terakhir dengan jelas disebutkan bahwa Megawati akan mendukung Prabowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2014.

Tetapi Megawati ingkar. Butir ketujuh ini tidak dilaksanakannya. Pada Pilpres 2014, Megawati dan PDIP mendukung Joko Widodo. Begitu juga pada Pilpres 2019.

Dalam kedua pilpres itu Jokowi berhasil mengalahkan Prabowo Subianto dengan perbedaan suara signifikan.

Setelah tak terwujud dalam dua kali Pilpres, menurut Direktur Eksekutif Parameter Indonesia, Adi Prayitno, Kesepakatan Batutulis berpeluang besar tetap direalisasikan.

Salah satu faktornya adalah karena elektabilitas Prabowo dalam berbagai survei belakangan ini semakin baik.

Selain faktor elektabilitas Prabowo, kata Adi, Jokowi yang membuat kesepakatan itu tertunda tidak bisa kembali bertarung di Pilpres 2024.

"Kesepakatan Batutulis antara Megawati dan Prabowo bisa saja terealisasi pada Pilpres 2024 nanti, yakni Prabowo calon presiden dan cawapresnya dari PDIP," papar Adi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/5).

Soal siapa yang bakal diajukan PDIP, Adi memperkirakan yang paling realistis dijadikan cawapres adalah Puan Maharani sebagai putri Megawati.

"Realistis (mengajukan Puan), karena kan PDIP, capres atau cawapresnya ditentukan ketua umum," ujarnya.

Adi juga memprediksi, jika Prabowo dan Puan berpasangan maka peluang menang saat pasangan itu diumumkan sudah di angka 40 persen.

"Peluang menang 40 persen, setidaknya itulah pijakan awalnya untuk saat ini," demikian Adi Prayitno.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya