Berita

Truk-truk berpendingin yang dimodifikasi menjadi kamar mayat sementara di di Terminal Laut Brooklyn Selatan, New York/Net

Dunia

Ratusan Jenazah Covid-19 Masih Tersimpan Di Truk Berpendingin Di Kota New York

SELASA, 11 MEI 2021 | 06:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebanyak 759 jenazah Covid-19 masih tersimpan di kamar mayat sementara, di truk berpendingin di Kota New York.

Pada awal terjadinya pandemi Covid-19, Kota New York memiliki catatan kasus yang mengejutkan sebagai yang terbanyak untuk kota-kota di Amerika Serikat. Otoritas setempat sampai harus menggunakan truk berpendingin untuk menyimpan jenazah korban Covid-19.

Truk-truk, yang jumlahnya diperkirakan hampir 50 buah itu, dimodifikasi menjadi kamar mayat darurat ketika fasilitas kamar mayat di rumah sakit dan rumah duka membludak di awal terjaidnya pandemi.

Kini, setelah lebih dari setahun, jenazah-jenazah itu maih tersimpan di truk berpendingin di Terminal Laut Brooklyn Selatan.

Pejabat di Kantor Kepala Pemeriksa Medis New York City mengatakan memang benar ada sekitar 750 mayat korban Covid-19 yang masih disimpan dalam truk tersebut. Kebanyakan mereka sudah tidak punya keluarga. Ada pula yang kerabatnya susah dihubungi atau keluarga dalam kondisi sulit yang tak mampu mengurus pemakaman.

Pejabat mengatakan, mereka mash menunggu anggota keluarga lainnya memilah rencana untuk tempat peristirahatan terakhir mereka.

Wakil eksekutif komisioner kantor pemeriksa medis, Dina Maniotis, menyampaikan banyak jenazah yang ditahan di Terminal Laut Brooklyn Selatan untuk bisa dikuburkan di ladang tembikar kota di Pulau Hart, di mana pemerintah kota menguburkan warga miskin dan jasad yang tak diambil keluarganya selama lebih dari satu abad.

Mark Desire, juru bicara kantor pemeriksa medis, mengatakan penguburan permanen di Pulau Hart adalah pilihan bagi keluarga korban Covid-19 yang tubuhnya tetap berada di truk berpendingin.

"Penyimpanan jangka panjang dibuat pada puncak pandemi untuk memastikan bahwa keluarga dapat membaringkan orang yang mereka cintai untuk beristirahat sesuai keinginan mereka," kata Desire, seperti dikutip dari  CBS, Senin (10/5).

"Dengan kepekaan dan kasih sayang, kami terus bekerja dengan setiap keluarga berdasarkan kasus per kasus selama masa berkabung mereka," katanya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya