Berita

Petugas kepolisian mengarahkan pengendara mobil ke pos penyekatan mudik di Kecipir, Losari, Brebes, Jawa Tengah/Net

Politik

Kenapa Ada Personel Bawa Laras Panjang Dan Rompi Anti Peluru Jaga Pos Mudik? Ini Penjelasannya

SENIN, 10 MEI 2021 | 22:30 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pada pelaksanaan Operasi Ketupat 2021 bersamaan dengan pelarangan mudik lebaran, Polri menurunkan 94.170 personel. Dari jumlah tersebut, Korps Bhayangkara turut menyiagakan personel bersenjata laras panjang plus rompi antipeluru di pos-pos penyekatan larangan mudik.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan, pelibatan personel yang dibekali dengan senjata lengkap itu guna menangani sekaligus bentuk antisipasi tindakan kriminal.

"Dimungkinkan akan adanya tindak kriminalitas. Sehingga ketika ditempatkan personel-personel yang membawa senjata api di sana," kata Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/5).

Operasi Ketupat 2021 ini sendiri melibatkan setidaknya 166.734 personel gabungan TNI-Polri bersama instansi terkait lainya.

Bahwasanya, kata Rusdi, potensi terjadinya aksi kriminalitas di posko-posko penyekatan merupakan salah satu poin dalam identifikasi awal kepolisian saat menyiapkan rencana operasi. Oleh sebab itu, petugas yang berjaga di pos penyekatan itu tak hanya berasal dari unsur polisi lalu lintas (Polantas).

"Bagi Polri yang berhadapan dengan masyarakat tentunya tidak pakai senjata api, tapi kami semua mengidentifikasi kemungkinan-kemingkinan yang terjadi selama kegiatan mudik tersebut," tambah dia.

Pada hari keempat operasi penyekatan dalam rangka larangan mudik 2021. Polri telah memutarbalikan ratusan ribu kendaraan yang nekat mudik ke sejumlah daerah. Data terhitung sejak penerapan larangan mudik Kamis, 6 Mei 2021.
 
"Kegiatan pencegahan mudik sampai hari ini telah memutarbalikkan kendaraan sebanyak 104.370 kendaraan. Ini bagian aktivitas mudik yang dicegah dalam rangka menangani virus covid-19," demikian Rusdi.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya