Berita

Presiden Joko Widodo sarungan saat menyambut tahun baru 2017 di Istana Bogor/Ist

Politik

Tak Cuma Bipang, Jokowi Sudah Lakukan Kesalahan Elementer Sejak 2014 Hingga Saat Ini

MINGGU, 09 MEI 2021 | 13:50 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan berujung kontroversi oleh Presiden Joko Widodo dinilai selalu berulang sejak menjabat sebagai presiden di periode pertama tahun 2014 silam.

Bahkan menurut Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, pola tersebut terjadi hingga kini di kepemimpinan presiden pada periode keduanya.

"Sejak menjabat Presiden di tahun 2014, Jokowi kerap melakukan kesalahan yang bersifat elementer dan menjadi kontroversi di masyarakat," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/5).


Satyo pun membeberkan beberapa pernyataan Jokowi yang menjadi kontroversi di tengah-tengah masyarakat sejak awal menjabat sebagai RI1.

"Sebut saja pidatonya terkait utang IMF, tanda tangan Perpres kenaikan uang muka mobil dinas pejabat, undangan untuk BIN yang disebut Badan Intelijen Nasional, kesalahan penyebutan kota kelahiran Bung Karno, dan kali ini masyarakat dibuat gempar dengan menyebutkan Bipang untuk oleh-oleh yang bisa dibeli secara online karena adanya larangan mudik Idulfitri," jelas Satyo.

Dari hampir semua kesalahan tersebut, kata dia, pada umumnya Jokowi berpidato dengan cara membaca teks. Hal itu pun tidak bisa dibenarkan mengingat pidato teks berujung kontoversial itu diproduksi oleh institusi resmi pemerintah.

"Kejadian seperti ini mencerminkan begitu cerobohnya birokrasi lembaga kepresidenan, maka mesti diinvestigasi karena mungkin saja adanya dugaan 'insubordinasi' dengan maksud mengakibatkan terjadinya delegitimasi kewibawaan presiden," kata Satyo.

Kesalahan berulang tersebut berbanding terbalik dengan pernyataan presiden baru-baru ini dalam podcast memperingati Hardiknas bersama Mendikbud-Ristek, Nadiem Makarim.

"Bahwa beliau memiliki prinsip salah satunya adalah selalu belajar dari kesalahan, kemudian juga tidak pernah putus asa dan menyukai kompetisi," pungkas Satyo.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya