Berita

Lokasi ledakan yang menargetkan mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed/Net

Dunia

Polisi Maladewa Tangkap Dua Tersangka Upaya Pembunuhan Eks Presiden Mohamed Nasheed

MINGGU, 09 MEI 2021 | 06:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pihak berwenang Maladewa telah menangkap dua tersangka yang diduga terlibat dalam upaya pembunuhan mantan Presiden Mohamed Nasheed pada Kamis (6/5) lalu.

Dimuat AFP pada Sabtu (8/5), polisi tidak memberikan rincian dua tersangka yang telah ditangkap tersebut.

Nasheed mengalami hampir kehilangan nyawanya dalam serangan bom di Male pada Kamis malam, tepat ketika ia hendak masuk ke dalam mobilnya.

Polisi sendiri mencari empat tersangka yang terlihat di lokasi serangan. Bahkan otoritas telah mengajukan bantuan internasional untuk menyelidiki serangan tersebut.

Petugas Polisi Federal Australia dan dua ahli dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan bergabung dalam penyelidikan pada Sabtu.

Sejauh ini, laporan awal dari Pasukan Pertahanan Nasional Maladewa (MNDF) menunjukkan bahwa serangan tersebut menggunakan bom rakitan.

Bom itu dipasang di sebuah sepeda motor yang diparkir di dekat mobil Nashed.

"Alat peledak rakitan itu dipicu menggunakan remote control," kata seorang pejabat MNDF kepada wartawan.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi pejabat dari Partai Demokrat Maladewa (MDP) Nasheed yang diduga memiliki kepentingan politik mungkin terlibat.

Sementara itu, Nasheed sendiri mengalami cedera, di mana ia harus menjalani operasi selama 16 jam untuk mengeluarkan pecahan peluru dari paru-paru, hati, dada, perut, dan anggota badannya.

"Para dokter sangat senang dengan kemajuan pemulihan," tambah saudaranya Ibrahim Nasheed.

"Dia kehabisan dukungan hidup dan bernapas sendiri. Saya berhasil bertukar beberapa kata. Dia berjanji untuk kembali lebih kuat dan saya percaya padanya," tambahnya.

Presiden Ibrahim Mohamed Solih berterima kasih kepada tim medis Nasheed dan mengatakan dia berdoa untuk pemulihan dan kepulangan pria 53 tahun itu.

Nasheed merupakan presiden pertama Maladewa yang dipilih secara demokratis pada 2008. Namun ia digulingkan dalam kudeta yang didukung militer pada 2012.

Ia tidak dapat mengikuti pemilihan presiden 2018 karena dakwaan terorisme setelah ia digulingkan.

Ia dikenal sebagai pemimpin yang gencar memerangi perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya