Berita

Korban ledakan bom di depan sekolah Sayed ul Shuhada, Kabul, Afghanistan pada Sabtu, 8 Mei 2021/Net

Dunia

Bom Mobil Meledak Di Depan Sekolah, Puluhan Pelajar Di Kabul Tewas

MINGGU, 09 MEI 2021 | 06:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah sekolah di ibukota Afghanistan, Kabul babak belur usai dihantam beberapa ledakan yang dipicu oleh bom mobil dan mortir pada Sabtu (8/5). Insiden tersebut menewaskan puluhan orang, mayoritas pelajar.

Ledakan itu terjadi di depan pintu masuk sekolah Sayed ul Shuhada yang berada di bagian barat Kabul, yang dihuni oleh Muslim Syiah. Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah itu kerap diserang militan ISIS.

Dari siaran televisi ToloNews, terlihat situasi kacau, buku dan tas sekolah berserakan dengan lumuran darah. Sementara warga berupaya membantu para korban.

Adapun sekolah yang diserang adalah sekolah menengah bersama untuk anak perempuan dan laki-laki yang belajar dalam tiga shift.

Jurubicara Kementerian Pendidikan Najiba Arian menuturkan, serangan terjadi pada shift kedua untuk pelajar perempuan, sehingga banyak korban merupakan para siswi.

Sementara itu, jurubicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian menyebut korban tewas sedikitnya mencapai 30 orang, dengan 52 lainnya terluka.

Dalam laporannya, Reuters menyebut sedikitnya 55 orang meninggal dunia dan lebih dari 150 lainnya terluka.

Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid pun telah membantah keterlibatan kelompoknya dan mengutuk insiden tersebut.

Serangan tersebut telah memicu perhatian dunia. Misi Uni Eropa di Afghanistan juga telah mengecam serangan tersebut.

"Serangan menghebohkan di daerah Dasht-i Barchi di Kabul adalah tindakan terorisme yang tercela. Menargetkan siswa di sekolah perempuan, menjadikan ini serangan terhadap masa depan Afghanistan," ujar misi tersebut.

Insiden tersebut terjadi di tengah proses penarikan pasukan oleh Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan. Seiring dengan upaya penarikan pasukan AS hingga 11 September, berbagai serangan dan ancaman dilaporkan meningkat.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya