Berita

Perdana Menteri Justin Trudeau/Net

Dunia

Kanada Termasuk Negara Paling Dermawan Di Dunia Dalam Bantuan Penanganan Covid-19

SABTU, 08 MEI 2021 | 13:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kanada berkomitmen untuk membuat vaksin Covid-19 tersedia di seluruh dunia.

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan negaranya memahami bahwa pandemi ini tidak akan selesai jika masih ada negara yang mengalami wabah terburuk itu.

Dalam briefingnya pada Jumat (7/5)  mengenai Covid-19 ia menekankan akan mempertimbangkan untuk melepaskan hak kekayaan intelektual (IP) yang dinikmati oleh pembuat vaksin untuk meningkatkan akses itu.

Ia mengakui negara-negara miskin membutuhkan lebih banyak dosis dengan cepat.

CBC melaporkan, Trudeau kemudian mengumumkan pemberian 375 juta dolar AS dalam pendanaan baru untuk Access to Covid-19 Tools (ACT) Accelerator untuk membantu mengembangkan, memproduksi dan mendistribusikan diagnostik, terapeutik dan vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Komitmen itu meruoaka bagian dari 940 juta dolar AS yang telah dijanjikan Kanada kepada ACT dan Fasilitas COVAX, inisiatif berbagi vaksin global.

Dengan investasi ini, Kanada sekarang berada di antara negara paling dermawan di dunia dalam hal dukungan bagi negara-negara berkembang yang berjuang untuk mendapatkan suntikan Covid-19.

Kanada terjebak di tengah perselisihan ideologis antara negara-negara Barat tentang masalah IP.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pekan ini bahwa pemerintahannya tidak akan memblokir upaya untuk melonggarkan perlindungan IP.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia menentang langkah tersebut, dengan alasan bahwa tindakan itu mengancam perusahaan yang mengembangkan obat-obatan inovatif, sementara mereka tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki krisis pasokan vaksin global karena hanya sedikit negara yang diperlengkapi untuk membuat produk mRNA seperti yang ditawarkan oleh Pfizer dan Moderna.

Kanada menekankan ia berada di posisi netral demi penanganan krisis kesehatan.

Ditanya apakah posisi netralnya didorong oleh ketakutan akan pembalasan dari perusahaan farmasi yang menentang rezim IP yang baru, Trudeau mengatakan Kanada ingin menjadi mediator antara kedua pihak.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya