Berita

Sejak 26 April lalu, pemerintah Italia sepakat untuk mengembalikan sebagian besar wilayan Italia ke protokol tata tertib zona kuning/Net

Dunia

Italia Masuk Zona Kuning, Aktivitas Kembali Mendekati Normal

MINGGU, 02 MEI 2021 | 23:02 WIB | LAPORAN: RIESKA WULANDARI

Italia kembali bernafas sedikit lega. Pasalnya, sejak 26 April lalu, pemerintah Italia telah sepakat untuk mengembalikan sebagian besar wilayan Italia ke protokol tata tertib zona kuning. Hal ini berarti anak-anak sekolah, penitipan bayi dan universitas bisa kembali beroperasi dan melakukan kegiatan di gedung masing-masing.

Meski begitu, protokol kesehatan dan tata tertib untuk mencegah penularan Covid-19 tetap dilaksanakan secara ketat.

Sebelum membuka kembali sekolah-sekolah, Italia telah melakukan vaksinasi kepada para guru, sehingga diharapkan penularan di lingkungan sekolah dapat diminimalisir. 


Sementara itu, restoran, bar dan kafe bisa melakukan pelayanan makan di tempat, hanya apabila mereka memiliki meja dan kursi di udara terbuka.

Sedangkan untuk restoran, bar dan kafe yang terdapat dalam ruangan tertutup hanya bisa melaksanakan pelayanan pesan antar dan pesan ambil.

Sebagai informasi, hingga hari ini, jumlah vaksinasi yang telah dilakukan di Italia adalah sebanyak 19.949.067 dosis. Sedangkan penerima vaksin yang telah mendapatkan dosis lengkap sebanyak 5.955.692  penerima. 

Merujuk pada laporan sistem pemantauan trend kematian harian terkait dengan Covid-19 dari September 2020 hingga 20 April 2021 yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan Italia khususnya oleh Centro Nazionale Prevenzione e Controllo Malattie atau Pusat Nasional Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, secara keseluruhan menunjukkan penurunan angka kematian baik di utara maupun di tengah-selatan, Italia.

Berdasarkan laporan yang terintegrasi di Italia https://www.epicentro.iss.it/coronavirus/ di tahun 2021, peningkatan terlihat pada akhir Februari dan memuncak pada minggu 8-14 Maret, dan setelah itu, menunjukkan penurunan yang konstan.

Mempertimbangkan masa laten sekitar dua minggu antara puncak kasus memperlihatkan tren yang stabil atau penurunan angka kematian secara keseluruhan berkorelasi dengan penurunan kasus.

Program vaksinasi merupakan salah satu dampak dari pengurangan penularan infeksi dan komplikasi serius terutama pada lansia dan pada kelompok berisiko. Pada tahun 2020, kasus kematian memuncak pada Maret-April dan gelombang kedua pada Oktober-Desember. Sementara pada tahun 2021, angka kematian tampak memuncak pada Februari 2021.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya