Berita

Menteri Pendidikan Treenuch Thienthong /Net

Dunia

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Menteri Pendidikan Thailand Batalkan Pembukaan Sekolah Bulan Mei

KAMIS, 29 APRIL 2021 | 08:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Pendidikan Thailand kembali mengubah rencana pembukaan sekolah, yang semula dijadwalkan pada pertengahan Mei kini mundur lagi hingga 1 Juni 2021. Keputusan tersebut tak lepas dari adanya peningkatan wabah Covid-19 terbaru.

Menteri Pendidikan Treenuch Thienthong mengatakan, keputusan itu dibuat pada pertemuan dengan sekretaris tetap dan sekretaris jenderal Kantor Komisi Pendidikan Dasar, Kantor Komisi Pendidikan Kejuruan, Kantor Komisi Pendidikan Swasta dan Kantor Pendidikan Nonformal dan Informasi.

"Mereka diberi pengarahan tentang situasi Covid-19 dan membahas pembukaan kembali sekolah. Pertemuan tersebut memutuskan untuk menunda pembukaan semester pertama tahun ajaran baru dari 17 Mei hingga 1 Juni, dengan alasan infeksi virus corona dapat meningkat lebih lanjut dan itu akan mempengaruhi kelas dan kegiatan. Orang tua juga khawatir," katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Kamis (29/4).

Namun demikian, kementerian telah menyiapkan pedoman untuk memastikan penundaan pembukaan kembali tidak akan memengaruhi kesempatan belajar dan hak siswa.

"Antara 17 dan 31 Mei, semua sekolah dan tenaga pengajar harus mempersiapkan tempat belajar, manajemen dan tugas terkait lainnya untuk istilah baru, dan memastikan pemahaman penuh di antara orang tua," kata Treenuch.

"Guru dapat ditugaskan untuk mengunjungi siswa di rumah mereka dan untuk mengatur kegiatan pembelajaran tambahan secara online," lanjutnya.

Kementerian akan terus menilai situasi Covid-19 dan pengumuman yang dikeluarkan oleh Center for Covid-19 Situation Administration (CCSA), karena ingin meminimalkan dampak pada siswa menyusul penundaan pembukaan kembali sekolah.

Sekolah-sekolah di pinggiran kota yang hanya sedikit terpengaruh oleh wabah Covid-19 mungkin dapat memberikan pelajaran normal, kata menteri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya