Berita

Walisongo/Net

Nusantara

Belajar Dakwah Dari Walisongo: Mengajak Bukan Mengejek

KAMIS, 29 APRIL 2021 | 05:36 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Cara Walisongo dalam berdakwah dengan cera-cara yang damai menjadi satu bahasan yang disampaikan Kiai Ngatawi Al Zastrouw dalam acara ngabuburit bareng Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan, Rabu (28/4).

Dalam acara bertajuk "Dakwah Walisongo, Mengajak Bukan Mengejek", Kiai Ngatawi menjabarkan cara berdakwah Walisongo yang tidak serta merta memaksa mengajak masyarakat di zamannya untuk langsung memeluk Islam, apalagi mengancam.

"Kalau kita berkaca dan melihat cara dakwah Walisongo itu sangat menarik, karena mereka ngajarkan islam tetapi tidak serta merta (mengajak masuk Islam) oh ini Islam itu baik, awas loh kalau gak masuk Islam,” kata Ngatawi dalam acara tersebut.


Dalam praktiknya, Kiai Ngatawi menyebut Walisongo sebagai sosok yang mengedepankan cara-cara yang elegan. Misalnya, dengan membuat sebuah perumpamaan atau menggunakan piranti lain dalam menyampaikan ajaran Islam, sehingga masyarakat Jawa pada waktu itu tidak menyadari bahwa mereka sedang di dakwahi dan di ajak masuk Islam.

"Walisongo adalah orang-orang yang cerdas secara sikap dan nalar, mereka mampu membaca psikologi masyarakat jawa pada waktu itu, sehingga para Walisongo paham betul gejolak dan emosional masyarakat Jawa,” ucapnya.

Contoh lainnya yang dipaparkan Kiai Ngatawi adalah disaat Walisongo berhasil mengajak masyarakat Jawa untuk bangun malam melaksanakan shalat tahajud sesuai tuntunan ayat Al-Qur’an. Walisongo tidak seta merta mengeluarkan ayat Al-Qur’an untuk mengajak,

“Jadi misalnya bagaimana mengajarkan orang itu mau bangun tengah malam, ini kan tahajud dan ayatnya juga jelas. Para wali tidak membaca ayat ini dulu, kemudian teriak-teriak kamu harus bangun tengah malam, ini perintah Allah, kalau enggak kamu dosa,” tuturnya.

“Dari ayat ini di transformasikan dan dibikin sebuah syair baru yang namanya ‘Kidung Rumekso’ yang isinya sama sehingga ayat Qur’annya tetap begitu, dan maknanya diambil,” imbuhnya.

Melalui mtode dakwah yang dilakukan Walisongo, Kiai Ngatawi melihat cara-cara yang menyenangkan dan inti ajaran Isalam mampu tersampaikan dengan baik tanpa melukai perasaan masyarakat yang kita ajak untuk memeluk Islam.

“Oh ini ada syair kok indah banget, akhirnya orang jadi senang menyanyikan, dan kemudian mau mendengarkan ajaran yang disampaikan Walisongo,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya