Berita

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/Net

Politik

LaNyalla Minta BPN Selesaikan Sengketa Tanah Di Bekasi Yang Libatkan Kemenhan

RABU, 28 APRIL 2021 | 02:10 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyorot sengketa tanah yang melibatkan warga dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di Bekasi. Menurutnya, Badan Pertanahan Nasional (BPN) harus turun dan menyelesaikan masalah yang terjadi sejak 25 tahun lalu.

Masalah ini adalah buntut dari ganti rugi pembangunan jalan tol yang tidak dibayar. Tanah yang menjadi masalah sendiri sepanjang 1,6 kilometer yang awalnya dihuni oleh 9 kepala keluarga. Seiring waktu, rumah yang berdiri semakin banyak. Akibatnya jumlah warga yang meminta ganti rugi semakin bertambah.

Ahli waris yang merasa masalah ini belum diselesaikan, memilih berdemo di gerbang tol Jatikarya, Kota Bekasi, untuk menuntut haknya.

"Kasus ini sudah sangat lama dibiarkan, sudah 25 tahun. Harus ada kejelasan dan diselesaikan dengan sesegera mungkin. Jangan sampai masalah ini menjadi berlarut-larut," tutur LaNyalla, Selasa (27/4).

Senator asal Jawa Timur itu mengaku mendapat info jika warga telah memenangi PK kedua. Keputusan pun sudah inkrah atau mengikat. Yang menjadi masalah, hingga kini belum juga dieksekusi pembayaran ganti rugi.

"Permasalahan yang berkaitan dengan hak warga jangan diulur-ulur penyelesaiannya. Warga harus mendapatkan haknya, pemerintah tidak boleh mempermainkan hak mereka," tuturnya.

Oleh sebab itu, Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu meminta BPN segera menerbitkan surat kepemilikan tanah bagi warga secara sah agar segera dicairkan dananya.

"Masalah ini bisa diselesaikan jika BPN bergerak cepat. Karena uang ganti rugi pembangunan jalan tol sudah ada dan sudah dititipkan ke pengadilan. Namun, PN Bekasi tidak bisa mencairkan dana tersebut karena belum ada surat pengantar dari BPN Pusat yang menyatakan bahwasanya tanah tersebut adalah milik warga," ucap LaNyalla.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya