Berita

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua/Net

Hukum

Tidak Sepakat Dengan Usul Bamsoet, Setara Institute: Pengerahan Aparat Justru Memicu Spiral Kekerasan Di Papua

RABU, 28 APRIL 2021 | 00:11 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen I Gusti Putu Danny Karya Nugraha saat meninjau puing-puing rumah warga yang dibakar oleh anggota KKB Papua di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Minggu (25/4), turut menjadi perhatian Setara Institute.

Peneliti HAM dan Sektor Keamanan SETARA Institute, Ikhsan Yosarie menanggapi pernyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang menanggapi persoalan ini dengan meminta pemerintah mengerahkan aparat secara maksimal untuk menumpas tuntas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Katanya, pernyataan sosok yang kerap disapa Bamsoet itu justru terlihat seperti meletakkan urusan HAM sebagai urusan belakangan, dan bisa menimbulkan konflik yang berkepanjangan.

"Hal itu justru dapat memicu berkembangnya spiral kekerasan dan kompleksitas persoalan konflik di Papua," ujar Ikhsan dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/4).

Dalam konstruksi HAM yang juga diatur dalam UUD 1945 pasal 28i, Ikhsan menjelaskan bahwa hak-hak asasi manusia yang terkategori non-derogable rights tidak dapat dikurangi dalam kondisi apapun dan oleh siapapun.

"Dalam UU HAM telah dijelaskan bahwa itu yang dimaksud dengan 'dalam keadaan apapun' termasuk keadaan perang, sengketa senjata, dan atau keadaan darurat," tuturnya.

"Kemudian yang dimaksud dengan "siapapun" adalah Negara, Pemerintah dan atau anggota masyarakat," sambung Ikhsan.

Maka dari itu, Setara Insitute meniali bahwa pengerahan aparat secara maksimal justru akan menimbulkan perkembangan spiral kekerasan dan akan berakibat semakin banyaknya korban berjatuhan.

"Terutama dari masyarakat sipil. Bahkan pada Kamis (8/4), dua orang guru SD juga menjadi korban penembakan karena dianggap sebagai pendatang yang bertugas sebagai mata-mata," demikian Ikhsan menambahkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya