Berita

Tangkapan layar postingan bernada melecehkan yang diunggah pemilik akun Facebook Imam Kurniawan/Repro

Presisi

Lecehkan Istri Kru Nanggala-402, Petani Medan Marelan Diciduk Polda Sumut

SELASA, 27 APRIL 2021 | 15:32 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Rasa empati tampaknya tak ada dalam 'kamus' warga Medan Marelan ini. Imam Kurniawan, seorang pria yang kesehariannya menjadi petani ini mengunggah komentar bernada melecehkan terhadap istri kru kapal selam KRI Nanggala-402.

Polda Sumatera Utara pun langsung bertindak cepat. Pemilik akun Facebook Imam Kurniawan ditetapkan sebagai tersangka atas komentar bernada pelecehan terhadap para istri pelaut korban kapal selam Nanggala-402.

"Statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kasusnya (saat ini) diambil alih oleh Subdit Siber Polda Sumut," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (27/4).


Dalam pemeriksaan, lanjut Hadi, pelaku sudah mengakui perbuatannya tersebut. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, yang bersangkutan kini menjalani penahanan di Polda Sumatera Utara.

"Yang bersangkutan sudah ditahan. Kemudian yang bersangkutan mengakui memang memposting kata-kata yang tidak pantas itu," jelasnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Atas perbuatannya itu, Hadi menambahkan, Imam bakal dijerat dengan Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Komentar Imam Kurniawan bernada melecehkan itu muncul saat menanggapi unggahan grup Facebook ‘Aliansi Kuli Seluruh Indonesia (AKSI)’ berupa foto dan ucapan dukacita atas tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Imam membalas unggahan itu dengan menuliskan kalimat melecehkan terhadap istri kru KRI Nanggala-402. Imam mengaku akun Facebook miliknya dibajak. Dia sempat meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan dari komentar di akun Facebook miliknya. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya