Berita

Penyidik KPK, SRP, usai ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara yang melibatkan Walikota Tanjung Balai/Net

Politik

Jangan Cuma SRP, GeRAK Aceh Desak KPK Ungkap 10 Penyidik Yang Usut Perkara Walikota Tanjung Balai

SENIN, 26 APRIL 2021 | 14:35 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk mengungkapkan sekitar 10 penyidik yang menangani perkara dugaan gratifikasi Walikota Tanjung Balai, M Syahrial.

Sebab, menurut Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Askhalani Bin Muhammad Amin, dalam perkara tersebut penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju (SRP), pasti tidak bergerak sendirian.

"Saya cukup yakin bahwa bukan hanya Robin yang melakukan perkara tersebut. Namun Robin juga memiliki rekan lain di belakangnya. Itu pasti," kata Askhalani, Senin (26/4), dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Askhalani menambahkan, dalam praktik suap, untuk menghalangi-halangi upaya perkara yang dilakukan oleh Walikota Tanjung Balai, Robin tidak mungkin bermain tunggal. Apalagi dalam perkara itu, melibatkan sekitar 10 orang penyidik.

Askahlani juga mendesak KPK untuk menjelaskan kepada publik peran masing-masing penyidik itu. Jika terbukti terlibat, semua pihak itu harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

KPK, lanjut Askhalani, juga tidak bisa mengesampingkan peran pimpinan DPR RI, Azis Syamsudin, dalam perkara tersebut. Menurutnya KPK jangan berupaya menutup-nutupi kasus tersebut.

Pihak KPK, melalui Jurubicara Ali Fikri, memastikan akan memanggil saksi-saksi terkait penerimaan hadiah atau janji dalam penanganan perkara Walikota Tanjung Balai, termasuk Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin.

"Terkait peran dari pihak-pihak yang diduga terlibat tentu akan didalami lebih lanjut lebih dahulu pada proses penyidikan untuk kemudian disimpulkan. Pemeriksaan saksi-saksi akan segera dilakukan," ujar Ali Firi beberapa waktu lalu.

Pihak-pihak yang dipanggil nanti yaitu mereka yang diduga mengetahui rangkaian peristiwa perkara. Sehingga agar lebih terang dugaan perbuatan para tersangka dalam perkara ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya