Berita

Perdana Menteri Nikol Pashinyan/Net

Dunia

106 Tahun Genosida Armenia, Pashinyan: Waktu Yang Tepat Untuk Evaluasi Diri, Bangun Ekonomi Dan Keamanan

SABTU, 24 APRIL 2021 | 14:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Setiap tanggal 24 April, Armenia diingatkan kembali kepada masa-masa kelam di mana 1,5 juta penduduknya mengalami pembantaian masal oleh tentara Kekaisaran Ottoman. Setiap tanggal itu juga rakyat Armenia diharapkan membangkitkan keharusan untuk memikirkan masa lalu dan masa depan bangsa.

"Ini adalah waktu yang paling tepat untuk mengenal diri kita sendiri, mengevaluasi kekuatan dan tindakan kita," ujar Perdana Menteri Nikol Pashinyan dalam sebuah pernyataan pada peringatan 106 tahun Genosida Armenia.

Orang-orang Armenia dirampas haknya yang sah untuk hidup, kata Pashinyan. Mereka menjadi sasaran pembantaian, diusir dari tanah air mereka, menderita kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Siapa yang harus disalahkan, siapa yang harus bertanggung jawab atas kejahatan yang mengerikan itu? Jawabannya tegas, Pemerintah Young Turk dari Kekaisaran Ottoman dengan ideologi Turkisme-Pan-Turkisme, salah satu tujuan utamanya adalah untuk mendirikan negara Turki yang mono-etnis dan ekspansionis, yang pada gilirannya melahirkan Armenophobia dan dengan gagasan menyingkirkan etnis dan agama minoritas," ujar Pashinyan seperti dikutip dari Radio of Armenia, Sabtu (24/4).

Pengakuan bahwa peristiwa tersebut adalah genosida masih menjadi kontroversi, tetapi rakyat Armenia harus tetap berdiri membangun negeri dengan ingatan yang tidak pudar tentang sejarah negeri.

"Kami tidak akan pernah mempertanyakan fakta Genosida Armenia. Namun, jangan beranggapan bahwa setiap orang Armenia, entitas politik apa pun di Armenia, dan Diaspora akan melupakan para korban pembantaian yang tidak bersalah," ujar Pashinyan, menekankan bahwa pengakuan dan kecaman bisa menjadi ara untuk mencegah genosida baru.

Peringatan tragedi ini berlangsung di Memorial Genosida Armenia di Bukit Tsitsernakaberd, di ibu kota Armenia, Yerevan.

Otoritas Armenia, Catholicos of All Armenians, anggota parlemen, anggota pemerintahan, perwakilan dari korps diplomatik, partai politik, anggota diaspora Armenia, dan banyak tamu yang mengunjungi Tsitsernakaberd pada hari ini untuk memberikan penghormatan kepada para korban Genosida.

"Kita tidak dapat menghadapi tantangan ini, kecuali kita membangun negara dengan ekonomi maju dan sistem keamanan dan politik modern. Armenia yang akan menyatukan semua orang Armenia di sekitarnya," ungkap Pashinyan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya