Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Peneliti: Manfaatkan Kerentanan VPN, Peretas China Targetkan Industri Pertahanan AS

KAMIS, 22 APRIL 2021 | 11:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para peneliti dan perusahaan IT yang berbasis di Utah, Ivanti, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setidaknya dua kelompok peretas yang telah memata-matai industri pertahanan AS selama berbulan-bulan.

Para peneliti mengatakan, para peretas -yang diduga berasal dari China- tersebut memanfaatkan kerentanan di perangkat jaringan pribadi virtual (VPN) Amerika untuk melancarkan aksinya.

Ivanti mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (20/4) bahwa para peretas memanfaatkan cacat pada paket Pulse Connect Secure (PCS)-nya untuk membobol sistem 'sejumlah pelanggan yang sangat terbatas'.  PCS merupakan solusi akses keamanan jarak jauh bagi perangkat lunak dari Pulse Secure yang dapat menjaga keamanan data bisnis perusahaan walaupun diakses oleh banyak karyawan dari manapun.

Perusahaan tersebut juga mengatkan bahwa meski ada mitigasi, perbaikan untuk masalah tersebut tidak akan tersedia hingga awal Mei.

Ivanti memang tidak memberikan rincian tentang siapa yang mungkin bertanggung jawab atas kampanye spionase, tetapi, dalam sebuah laporan yang bertepatan dengan pengumuman Ivanti, perusahaan keamanan siber FireEye Inc. mengatakan bahwa mereka mencurigai bahwa setidaknya satu dari kelompok peretas beroperasi atas nama pemerintah China.

“Yang lain kami curigai sejalan dengan inisiatif dan koleksi yang berbasis di China,” kata Charles Carmakal, wakil presiden senior Mandiant, bagian dari FireEye, menjelang rilis laporan, seperti dikutip dari SCMP, Rabu (21/4).

Carmakal mengakui, mengaitkan peretas ke negara tertentu memang penuh dengan ketidakpastian, tetapi dia mengatakan penilaian analisnya didasarkan pada tinjauan taktik, alat, infrastruktur, dan target peretas - banyak di antaranya bergema melewati gangguan terkait China.

Sementara itu, juru bicara Kedutaan Besar China Liu Pengyu mengatakan China dengan tegas menentang dan menindak semua bentuk serangan dunia maya, menggambarkan tuduhan FireEye sebagai sesuatu yang tidak bertanggung jawab dan bermaksud buruk.

FireEye menolak menyebutkan target para peretas, dan hanya mengidentifikasi mereka sebagai ‘organisasi pertahanan, pemerintah, dan keuangan di seluruh dunia’. Dikatakan kelompok peretas yang dicurigai bekerja atas nama Beijing secara khusus fokus pada industri pertahanan AS.

Dalam sebuah pernyataan, badan siber dari Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan pihaknya bekerja dengan Ivanti "untuk lebih memahami kerentanan dalam perangkat VPN Pulse Secure dan mengurangi potensi risiko terhadap jaringan sektor sipil dan swasta federal."

Badan Keamanan Nasional AS menolak berkomentar atas masalah tersebut. Selama ini, pejabat AS telah berulang kali menuduh peretas China mencuri rahasia militer Amerika selama bertahun-tahun melalui berbagai cara.

Akhir-akhir ini perangkat jaringan, yang mungkin sulit dipantau oleh perusahaan, telah muncul sebagai jalan favorit bagi mata-mata digital.

Pada 2020, FireEye memperingatkan bahwa peretas yang selaras dengan Beijing menargetkan perangkat yang diproduksi oleh Citrix Systems Inc dan Cisco Systems Inc. untuk membobol sejumlah perusahaan dalam apa yang digambarkannya sebagai salah satu kampanye terluas oleh aktor China yang telah dilihatnya selama bertahun-tahun.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya