Berita

Kawasan rencana pembangunan Bukit Algoritma di Cikidang, Kabupaten Sukabumi/Net

Politik

Tantangan Bukit Algoritma, Belum Penuhi Syarat Administratif Hingga Rawan Gempa

KAMIS, 22 APRIL 2021 | 00:13 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Nasib Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bukit Algoritma di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang disebut akan menjadi 'Silicon Valley' Indonesia masih banyak tanda tanya.

PT. Kiniki Bintang Raya KSO sebagai pengelolah mengklaim sudah tidak ada masalah dengan rencana pembangunan pusat inovasi, riset dan teknologi itu. Termasuk status lahan 888 hektare yang sudah disiapkan.

PT. Kiniki Bintang Raya KSO diketuai oleh politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko. Proyek bakal dibangun di atas tanah berstatus Hak Guna Bangunan (HGB) milik PT Bintang Raya Lokalestari, perusahaan keluarga Handoko.

Namun, meski sudah diklaim, hingga sekarang belum ada pernyataan terbaru dari Istana terkait proyek Bukit Algoritma yang rencananya akan dibangun pada bulan ini.

"Aku enggak mau ngomong-ngomong, silahkan saja (tanya ke pemerintah)," kata Budiman kepada wartawan beberapa hari lalu.

Sekretaris Dewan Nasional KEK, Enoh Suharto Pranoto pernah menyampaikan, kawasan Cikidang belum memenuhi syarat administratif, sehingga berkas pengajuan dikembalikan ke PT Bintangraya Lokalestari selaku pihak pemohon.

Bahkan, kata Enoh, pengajuan tersebut belum masuk ke dalam tahap pembahasan di rapat Dewan Nasional KEK.

Terbaru, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kawasan Bukit Algoritma yang akan disulap dari Silicon Valley versi Indonesia berada di daerah yang rawan gempa.

Menurut BMKG, daerah itu diapit oleh dua sesar aktif, yakni Sesar Citarik dan Sesar Cimandiri.

Dan dari fakta yang ada, setidaknya ada 12 peristiwa gempa yang terjadi sejak 1879 hingga 2021 di daerah itu.

Meski rawan gempa, bukan berarti di kawasan itu tidak bisa didirikan bangunan. Bukit Algoritma boleh dibangun dengan struktur dan didesain bangunan tahan gempa.

Budiman sebeulmnya menyebutkan, akan ada lima sektor yang akan diprioritaskan dalam pembangunan Bukit Algoritma. Yaitu industri teknologi quantum, bioteknologi, nanoteknologi, industri semiconductor, dan industri penyimpanan energi.

Dan dipastikan, untuk pendanaannya tidak menggunakan anggaran negara. Pengembang bakal mencari investor baik dari dalam dan luar negeri.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya