Berita

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid/RMOL

Politik

Soal Hilangnya KH Hasyim Asy'ari Dari Kamus Sejarah, PKB: Kemendikbud Gak Usah Belokkan Opini!

SELASA, 20 APRIL 2021 | 18:49 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menyampaikan bahwa draf kamus Sejarah Indonesia yang beredar luas di kalangan masyarakat hingga menuai kontroversi lantaran tidak adanya nama KH Hasyim Asy’ari di dalamnya tidak pernah diterbitkan resmi oleh Kemendikbud.

Hilmar menjelaskan ada yang sengaja menyebarluaskan draf buku Kamus Sejarah Indonesia tersebut. Hilmar mensinyalir motifnya sarat dengan unsur politis.

Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid menegaskan, Kemendikbud harus segera mengusut siapa pelaku utama yang menyebarluaskan buku tersebut.


"Kemendikbud harus usut tuntas siapa yang membocorkan draft tersebut, itu kesalahan mereka berikutnya,” tegas Cak Udin lewat keterangannya kepada wartawan, Selasa (20/4).

Pihaknya mengatakan, Kemendikbud telah melakukan kesalahan besar dengan membuat kamus Sejarah Indonesia dengan tidak mencantumkan KH Hasyim Asy’ari dan malah mencantumkan mantan narapidana radikalisme Abu Bakar Ba’asyir.

“Kesalahan kedua, draf yang sudah ada kata sambutan/pengantar Dirjen hilmar dibocorkan ke publik, itu artinya Kemendikbud tidak punya tertib data dan kedisiplinan administrasi,” tegasnya lagi.

Cak Udin meminta Kemendikbud membenahi anak buahnya yang sengaja membuat kegaduhan bukan malah mengeluarkan isu adanya kesengajaan untuk merusak hubungan harmonis NU dan Kemendikbud.

"Mestinya kemendikbud menertibkan internalnya dan bukan malah menuduh ada yang mau benturkan mereka dengan NU. Gak usah membelokkan opini, kesalahan dalam menyusun buku sejarah dan kebocoran data ke publik, kok ditutupi dengan ada yang mau benturkan NU dengan Kemendikbud,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya