Berita

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo/Net

Politik

Politikus PDIP: Nekat Mudik, Indonesia Bisa Seperti India!

SELASA, 20 APRIL 2021 | 17:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Lonjakan kasus Covid-19 di India menjadi sorotan masyarakat dunia. Hal itu bisa terjadi lantaran masyarakat India abai terhadap protokol kesehatan.

Begitu yang dikatakan anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, menyikapi masih banyaknya masyakarat Indonesia yang nekat untuk mudik pada lebaran tahun ini.

"Dikabarkan, beberapa bulan terakhir ini, banyak warga India yang menggelar pesta pernikahan secara besar-besaran. Mereka juga berkumpul untuk kampanye politik tanpa menjaga jarak, merayakan upacara keagamaan,” jelas Rahmad, Selasa (20/4).

"Ironisnya, dalam berbagai acara tersebut, masyarakat enggan menggunakan masker dengan benar. Mereka abai. Akibatnya, ya kasus Covid-19 meledak dengan dahsyat. Pertahanan kesehatan India pun bobol,” imbuhnya.

Guna mencegah ledakan kasus Covid-19 di Indonesia, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, masyarakat harus menjadikan lonjakan kasus di India sebagai pelajaran.

India kini tengah memasuki gelombang ketiga pandemi Covid-19. Tercatat, pada Minggu kemarin (18/4), kasus positif di India mencapai 260.000 orang dalam satu hari saja.

"Sebab, jika masyarakat abai dan tak peduli terhadap protokol kesehatan, kasus di India bisa juga terjadi di Indonesia,” tegas politikus PDI Perjuangan ini.

Menyinggung adanya peraturan pemerintah yang melarang masyarakat mudik, Rahmad meminta agar pemerintah untuk mewaspadai mudik di luar tanggal pelarangan yang ditetapkan pemerintah.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, lanjut Rahmad, meski ada larangan tetap saja ada masyarakat yang berupaya untuk mudik bersama.

"Bayangkan bila ada jutaan warga yang mudik sebelum tanggal 6 Mei, sesuai ketentuan, bisa-bisa penyebaran Covid-19 menjadi tidak terkendali,” paparnya.

Untuk menghindari lonjakan kasus positif Covid-19, pemerintah pusat dan daerah perlu mengatur langkah dan antisipasi nyata dengan cara melakukan gotong royong.

"Masyarakat diharapkan sadar dan mau mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik tahun ini. Karena sesungguhnya, kalau masyarakat abai terhadap ketentuan pemerintah, pandemi bisa meledak setiap saat,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya