Berita

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar/Net

Politik

Wamenlu Benarkan WNI Ditangkap Polisi Korsel Atas Dugaan Kasus Voice Pishing

SELASA, 20 APRIL 2021 | 13:28 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Alumni ITB jurusan teknik material dengan inisial MRA alias A ditangkap polisi Korea Selatan.

Ia diamankan Polisi Korsel karena diduga melakukan tindak kriminal pencurian yang terkait voice pishing.

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar membenarkan bahwa mahasiswa di Universitas Sungkyunkwan-kampus Suwon, ditangkap oleh kepolisian Korsel pada 21 Januari 2021 di Gwanak-gu Seoul.


“Yang bersangkutan ditangkap atas dugaan pelanggaran pencurian dan masuki property orang lain tanpa izin dan kemudian dituduh terlibat pidana voice phising,” ucap Wamenlu lewat keterangan tertulisnya, Selasa (20/4).

Voice pishing
adalah bentuk tindakan penipuan melalui telepon. Biasanya penipu tersebut menggunakan social engineering melalui telepon untuk mendapatkan akses informasi dan keuangan pribadi setiap korban yang disasar.

Pihaknya menambahkan, ketika ditahan, MRA menolak tawaran polisi untuk memberitahu penahanannya kepada KBRI, sehingga polisi menolak memberikan informasi.

Mahendra mengatakan, melalui salah satu rekan dekatnya, pada 25 Januari 2021 KBRI mendapat laporan dan langsung mengecek kondisi kesehatan MRA.

"KBRI memastikan bahwa selama proses pemeriksaan dan sidang yang bersangkutan didampingi oleh penerjemah dan pengacara yang disediakan oleh Kehakiman Korsel,” imbuhnya.

Untuk saat ini MRA ditahan di penjara Chungcheon dan sudah menjalani sidang pertama pada (5/4) di Pengadilan Distrik Chungcheon.

Dijadwalkan sidang berikutnya akan dilaksanakan pada 11 Mei 2021.

"Melalui persidangan tersebut, MRA meminta Kehakiman memberitahu kasusnya kepada KBRI. Menurut informasi temannya, MRA bekerja paruh waktu sebagai kurir pengantar uang dan sudah 2 kali mengambil/mengantar uang,” ujarnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya