Berita

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon/Net

Politik

Alumni ITB Ditangkap Polisi Korsel, Effendi Simbolon: Selama Tidak Melanggar, Kita Beri Perlindungan Hukum

SELASA, 20 APRIL 2021 | 12:01 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Masyarakat diminta untuk bersabar menunggu hasil investigasi kedutaan atas kasus yang menjerat MRAP, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang ditangkap polisi Korea Selatan atas dugaan terlibat kasus voice pishing.

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon juga meminta agar Kementerian Luar Negeri RI segera memberi tahu perkembangan terkini mengenai nasib yang dialami WNI yang tengah menyelesaikan pendidikan master dan doktoralnya di Sung Kyun Kwan University itu.

"Kita tunggu hasil update kementerian luar negeri, melalui pos kedutaan kita di Korea Selatan, di pusat sendiri, dan di konselor kita juga ada direktorat yang menangani khusus warga negara kita,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/4).


Politisi PDI Perjuangan ini memastikan, pemerintah Indonesia pasti akan memberikan perlindungan kepada seluruh warga negara yang ada di negara lain. Terlebih jika para WNI di luar negeri tersebut mentaati aturan yang berlaku di negara yang dikunjungi.

"Jadi, kita memberi perlindungan hukum, sepanjang memang ketentuan UU yang berlaku di suatu negara itu tidak dilanggar oleh warga negara kita. Karena semua itu berlaku sama, seperti WNA di Indonesia juga sama harus pakai aturan lokal juga,” katanya.

Menurutnya, kasus yang menimpa MRAP di Korea Selatan ini, perlu dijadikan pembelajaran bagi para pekerja Indonesia di luar negeri untuk berhati-hati terhadap aturan di negara tersebut dan tidak bekerja yang rawan tindakan kriminal.

"Kita dan mereka sama sebagai warga dunia berlaku hukum universal, tapi juga berlaku hukum yang diterapkan oleh masing-masing negara tanpa kecuali. Kita lihat nanti detil apa yang menjadi proses lebih lanjut lah,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya