Berita

Ilustrasi mudik/Net

Politik

PKPI: Belajar Dari India, Masyarakat Harus Tahan Diri Untuk Tidak Mudik

SENIN, 19 APRIL 2021 | 20:13 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Krisis pandemi Covid-19 di India semakin meningkat. Kasus tersebut dilaporkan mencapai rekor tertinggi yakni 261.500 kasus baru yang terjadi pada Minggu (18/4).

Peningkatan angka positif di India pun mendapat perhatian dunia, termasuk Indonesia.

Wakil Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sunan Kalijaga menyatakan ikut prihatin atas kejadian yang terjadi di India.


Bagi Sunan, salah satu penyebab lonjakan kasus di India karena rendahnya kepatuhan protokol kesehatan.

"Kami turut prihatin atas lonjakan kasus Covid-19 di India. Itu semua karena terjadi akibat mereka mengendorkan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan festival," kata Sunan kepada wartawan, Senin (19/4).

Dikatakan Sunan, tingkat positif sebagaimana data Kementerian Kesehatan India menunjukkan satu orang positif dari enam orang yang dilakukan tes.

Akibat pesatnya peningkatan kasus, maka tempat tidur di rumah sakit baik pemerintah dan swasta penuh. Selain itu, India mengalami kekurangan ventilator.

Atas kejadian di India itu, Sunan menilai kebijakan pemerintah melarang mudik lebaran tahun ini sudah tepat untuk memutus rantai Covid-19 di kampung-kampung.

"Apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi melarang mudik lebaran sudah sangat tepat. Bisa dibayangkan apabila lonjakan kasus terjadi di kampung-kampung?" katanya.

"Pemerintah Daerah akan kesulitan untuk menyediakan fasilitas kesehatan, mengingat keterbatasan fasilitas laboratorium, ventilator, oksigen dan petugas kesehatan di daerah," imbuhnya.

Sunan berharap, apa yang terjadi di India menjadi pembelajaran bersama di Indonesia agar keberhasilan menekan laju Covid-19 tetap terjaga. Terlebih, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik.

"Masyarakat harus tetap waspada dan menahan diri untuk tidak mudik. Ini demi kesehatan dan keamanan kita bersama. Demi keselamatan bersama. Jangan nekat! Jangan sampai seperti India," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya