Berita

Aparat gabungan berjaga di lokasi serangan KKB Papua/Ist

Pertahanan

Selain Lumpuhkan Dunia Pendidikan, KKB Papua Lecehkan Adat Papua

MINGGU, 18 APRIL 2021 | 22:56 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kedok Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini berpura-pura memperjuangkan masyarakat Papua terkuak.

Kebohongannya terbongkar oleh kelakuan aslinya. KKB tidak hanya ingin melumpuhkan dunia pendidikan, tetapi juga melecehkan adat Papua.

Niatnya untuk melumpuhkan dunia pendidikan berlanjut. Setelah membunuh dua guru, membakar tiga sekolah dan membunuh pelajar, KKB kembali membakar tiga rumah guru dan bangunan SD Inpres Klambet di kampung Dambet Distrik Beoga, Papua, Sabtu, (17/4).


Setelah sempat menyalahkan TNI yang dilibatkan sebagai guru di sekolah-sekolah Papua dan menuduh guru dan pelajar yang dibunuhnya sebagai mata-mata aparat keamanan, KKB kembali membakar sekolah.

Selain itu, mereka juga melecehkan adat setempat dengan membakar rumah kepala suku wilayah Dambet, Bener Murib.

"Diduga dilakukan oleh kelompok Beoga Arodikala yang ikut Lagakek Telenggen," ujar Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes M. Iqbal Alqudusi, melalui keterangan tertulis, Minggu (18/4).

Sementara itu, Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa juga mengkonfirmasi insiden pembakaran oleh front bersenjata OPM yang selama ini disebut sebagai KKB.

"Benar, KKB telah membakar SD Inpres Klambet dan rumah kepala suku wilayah Dambet kampung Dambet distrik Beoga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, walaupun sempat ada gangguan tembakan kepada aparat gabungan TNI Polri saat menuju ke lokasi kejadian," kata Suriastawa.

Kolonel Suriastawa mengatakan bahwa fakta ini makin menunjukkan bahwa seluruh front OPM sedang frustasi dan makin membongkar kedoknya sendiri bahwa selama ini merekalah biang kerok dan sumber masalah di Papua.

Front bersenjatanya frustasi karena selain posisinya makin terjepit dengan tindakan pengamanan aparat gabungan TNI Polri, jalur ilegal senjata dan amunisinya terbongkar, sumber dana dari hasil pemerasan kepada pejabat daerah dan masyarakat juga terbongkar. Kebohongannya yang sering disebar di media sosial juga terbongkar.

Front politiknya juga frustasi karena di dalam negeri upaya penolakan Otsus gagal dan di luar negeri tidak ada dukungan resmi dari dunia internasional terhadap aksi terorisme front bersenjata OPM.

Propagandanya melalui media online dan media sosial tidak direspon dunia internasional.

Begitu juga front klandestinnya juga frustasi karena peran dan permainan "dua kaki" nya sudah diketahui banyak pihak. Propaganda melalui media oleh jurnalis dan tokoh media sosial juga sudah terdeteksi.

Kolonel Suriastawa menambahkan, pasca penembakan guru, mereka ingin memunculkan propaganda pembenaran bahwa itu mereka lakukan karena TNI dilibatkan sebagai tenaga pengajar dan doktrinasi, sehingga guru adalah mata-mata aparat keamanan.

"Faktanya, TNI dilibatkan sebagai pengajar di sekolah-sekolah karena banyak guru yang takut mengajar, khususnya guru pendatang akibat teror dari front bersenjata OPM dan tidak jarang merenggut nyawa seperti terjadi minggu lalu," katanya.

"Peran TNI sebagai tenaga pengajar juga berlaku didaerah lain khususnya daerah terpencil, pulau terluar dan perbatasan. Karena keterbatasan tenaga pengajar itulah Kementerian pendidikan membuat MoU dengan TNI," jelasnya.

Aksi teror terbaru KKB ini tentu sangat memperihatinkan khususnya bagi dunia pendidikan di Papua. Diperlukan langkah nyata pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini agar tidak berlarut dan tidak menambah panjang daftar korban baik aparat keamanan maupun masyarakat yang tidak berdosa.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya