Berita

Hasil survei LSI/Net

Politik

Survei LSI: Mayoritas PNS Setuju Pembangunan Ekonomi Lebih Penting Dibanding Demokrasi

MINGGU, 18 APRIL 2021 | 16:04 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mayoritas pegawai negeri sipil (PNS) lebih memilih pembangunan ekonomi dibandingkan pembangunan demokrasi.

Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan sejak 3 Januari hingga 31 Maret 2021 dengan melibatkan 1.201 PNS dari kementerian/lembaga yang berbeda di Indonesia.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, mayoritas PNS setuju bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan terbaik untuk Indonesia.


"PNS itu tingkat komitmennya terhadap demokrasi paling tidak menurut ukuran ini, itu tidak berbeda jauh dengan yang dimiliki oleh publik, cukup baik lah di sisi demokrasi," ujar Djayadi saat memaparkan hasil survei melalui daring, Minggu (18/4).

Di mana kata Djayadi, sebanyak 56,9 persen menyatakan cukup setuju dan 25,7 persen menyatakan sangat setuju.

Sedangkan yang menyatakan tidak setuju hanya sebesar 3,7 persen. Sementara yang menyatakan netral sebanyak 12,8 persen.

Akan tetapi kata Djayadi, jika dikasih pilihan antara demokrasi dengan ekonomi, mayoritas PNS lebih memilih ekonomi diutamakan dibandingkan dengan demokrasi.

"Kalau harus memilih antara demokrasi dan ekonomi, pembangunan ekonomi, ini menarik, mayoritas PNS kita setuju ekonomi aja didahulukan," kata Djayadi.

Yang menyatakan cukup setuju pembangunan ekonomi lebih penting sebesar 41,5 persen dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 11,4 persen.

Sedangkan yang sangat tidak setuju pembangunan ekonomi lebih penting sebesar 2,8 persen dan yang sedikit tidak setuju sebanyak 16,7 persen.

"Ini jadi catatan atau tantangan terhadap pelaksanaan atau praktek demokrasi di Indonesia terutama dikalangan PNS," tuturnya.

Pengambilan sampel survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya