Berita

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto/Net

Politik

Cemaskan Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir Ke Laut, Politikus PKS: Indonesia Harus Waspada!

JUMAT, 16 APRIL 2021 | 16:50 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Rencana Pemerintah Jepang yang tengah menyiapkan proyek pembuangan 1,25 juta ton limbah cair radioaktif dari air pendingin reaktor PLTN Fukushima ke laut jelas harus diwaspadai.

Untuk itu, anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta BATAN dan BAPETEN memantau dan mengkaji rencana Pemerintah Jepang tersebut. Kedua lembaga negara itu diharapkan dapat memberi masukan kepada Pemerintah untuk mengambil tindakan-tindakan yang dipandang perlu.

Menurut keterangan Pemerintah Jepang, limbah tersebut sebelum dibuang akan diolah untuk mencapai baku mutu limbah cair dan mendapat dukungan dari badan tenaga nuklir internasional (IAEA), namun masyarakat harus tetap hati-hati.

"Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia harus waspada atas rencana pembuangan limbah nuklir Jepang ini karena risiko kemungkinan mengalirnya limbah radioaktif tersebut masuk ke wilayah perairan Indonesia bersama dengan dinamika arus laut tetap terbuka,” kata Mulyanto lewat keterangannya, Jumat (16/4).

Menurutnya, jika hal itu terjadi maka pengaruh radioaktif lingkungan melalui jalur kritis rantai makanan dapat masuk ke dalam tubuh dan memberikan paparan radiasi internal kepada masyarakat.

"Hal ini tentu harus kita hindari. Indonesia tidak bisa mengabaikan persoalan ini. Sebab letak geografis Indonesia tidaklah terlalu jauh dengan Jepang sehingga sangat mungkin limbah pembuangan itu masuk ke dalam wilayah perairan Indonesia. Khususnya di wilayah Sulawesi bagian Utara, Kalimantan bagian Utara, dan Maluku bagian utara,” paparnya.

Politikus PKS ini menambahkan, meski Jepang termasuk negara yang tergolong hati-hati dalam mengelola program nuklirnya, Pemerintah Indonesia tetap perlu bersikap objektif.

"Karena itu sikap kita harus objektif proporsional sesuai dengan tingkat kepentingan nasional kita,” imbuhnya.

Pemerintah Jepang telah menyusun kebijakan dasar untuk membuang air olahan limbah PLTN Fukushima ke laut pada dua tahun ke depan.

Operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power Company Holdings Inc (Tepco) dilaporkan membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk benar-benar dapat membuang air radioaktif itu ke laut.

Rencana ini mendapat dukungan dari IAEA, yang mengatakan pelepasan itu mirip proses pembuangan air limbah dari PLTN di tempat lain di dunia. Air yang mengandung tritium sebenarnya secara rutin dilepaskan dari pembangkit nuklir di seluruh dunia, karena tidak mengeluarkan energi yang cukup untuk menembus kulit manusia dan dianggap relatif tidak berbahaya.

PLTN Fukushima merupakan pembangkit listrik nuklir yang rusak akibat gempa dan tsunami pada 2011. Limbah cair lebih dari 1 juta ton tersebut berasal dari air pendingin reaktor, air hujan dan tanah yang rembes setiap hari, dan hanya menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.

Namun, rencana ini ditolak oleh para nelayan Jepang sendiri, juga oleh negara tetangga seperti China, Rusia, Korea Selatan, hingga Filipina.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya