Ungkaoan duka dan protes atas kematian Daunte Wright/Net
Peristiwa penembakan pria kulit hitam Daunte Wright oleh aparat penegak hukum menggiring ingatan masyarakat pada peristiwa setahun lalu yang menimpa George Floyd. Tragedi ini pada akhirnya menyatukan dua keluarga kulit hitam Floyd dan Wright dalam duka yang sama.
Secara kebetulan, lokasi kejadin penembakan Wright berdekatan dengan terbunuhnya Flyod.
Wright tewas oleh peluru petugas pada Minggu (11/4), di hari yang berdekatan dengan runutan persidangan pelaku pembunuhan Floyd, yang jaraknya hanya beberapa mil.
Pada Selasa (12/4) Keluarga Floyd yang menghadiri persidangan Chauvin -polisi yang membunuh Flyod- menyempatkan mampir ke keluarga Wright.
Mereka pikir penting bagi mereka untuk memberikan penghiburan kepada ibu Daunte Wright dan keluarga, kata pengacara keluarga Wright, Benjamin Crump, seperti dikutip dari
CNN, Rabu (14/4).
Saudara laki-laki George Floyd menyatakan penghiburannya untuk keluarga Wright.
"Kami akan mendukung Anda (keluarga Wright). Dunia mengalami trauma, menyaksikan pria Afrika-Amerika lainnya dibunuh," kata Philonise Floyd.
"Saya bangun di pagi hari dengan pikiran seperti ini. Saya tidak ingin melihat korban lain."
Sama seperti kematian Floyd, tewasnya Daunte Wright juga memancing aksi protes. Bahkan Minnesota melakukan keadaan darurat ketika ratusan pengujuk rasa mulai anarkis.
Dan seperti yang dilakukan keluarga Floyd tahun lalu, keluarga Wright juga mencari kebenaran atas peristiwa ini.
Keluarga juga menolak ungkapan beberapa pihak yang menyebut bahwa penembakan itu tampaknya kecelakaan.
"Ada sejumlah peristiwa yang disengaja yang menyebabkan (Daunte Wright) tewas, dan kami perlu mencari tahu dengan tepat mengapa setiap peristiwa yang disengaja itu terjadi," kata pengacara keluarga.
"Ribuan kali Anda meraih pistol, bagaimana Anda tidak bisa membedakan mana Taser dan mana pistol. Sebuah pistol terasa berbeda dari Taser. Terlihat berbeda dari Taser. (Itu) membutuhkan tekanan yang berbeda untuk menyebarkannya," kata pengacara.
Daunte Wright tewas oleh tembakan aparat saat razia lalu lintas. Saar Daunte hendak melawan dan melarikan diri, polisi -yang saat ini didakwa dengan pembunuhan- keliru mencabut pistol dengan taser.