Berita

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI Sandiaga S. Uno/Rep

Politik

LaNyalla Minta Sandi Bantu Pekerja Seni Dan Budaya Agar Bisa Bangkit

SELASA, 13 APRIL 2021 | 16:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk segera menyiapkan sejumlah program, agar pekerja seni dan budaya bisa kembali bangkit.

Hal itu ditegaskan oleh LaNyalla mengingat pekerja seni dan budaya masih dalam kondisi terpuruk.

Sebaliknya, dalam situasi keterpurukan pekerja seni dan budaya lokal, kita justru digempur budaya K-Pop dari Korea yang kini tengah merajalela di Tanah Air.

"Industri kreatif nasional masih jalan di tempat dan dunia musik dibanjiri produk musik K-Pop dari Korea. Pada masa pandemi, mereka bisa manggung melalui platform digital dan tetap mendapatkan penghasilan dari para subscriber," papar LaNyalla, Selasa (13/4).

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu menilai industri musik Tanah Air masih sangat konvensional.

"Dalam mengekspresikan karyanya pekerja seni dan budaya kita masih mengandalkan panggung, karena masih minim yang terkoneksi dengan platform digital," ujar alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.

Mantan Ketua Umum PSSI itu mengungkap, platform digital merupakan produk asing, di mana merekalah yang menikmati keuntungan secara ekonomis. Lantaran hal itu, dia mendorong Kementerian yang dipimpin Sandiaga S. Uno untuk kembali membangkitkan industri kreatif Tanah Air agar dapat kembali bergerak.

"Kemenparekraf kini punya PR yang cukup besar agar pekerja seni dan budaya dapat bangkit melawan pandemi Covid-19. Seni dan budaya juga perlu mendapat perhatian karena masyarakat yang hidupnya di lingkaran seni dan budaya cukup besar," papar LaNyalla.

Pandemi covid-19 sampai sekarang terus berdampak tak enak buat industri kreatif. Dibandingkan sektor lain, sektor inilah yang paling terpukul.

Sampai saat ini, bioskop juga masih tutup, karena belum diizinkan memutar film dan mengundang penonton. Anak-anak band, juga belum leluasa berpentas di area publik seperti mal, apalagi gedung pertunjukan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya