Berita

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi/RMOLSumut

Nusantara

Kritik Rencana Peleburan 5 OPD Pemprov Sumut, Politikus Gerindra: Tak Ada Kaitan Dengan Peningkatan PAD

SELASA, 13 APRIL 2021 | 14:32 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Rencana Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, untuk melakukan peleburan 5 organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendapat kritikan dari kalangan politisi.

Politikus Partai Gerindra, Jon Sari Haloho menilai kebijakan ini sama sekali tidak tepat. Apalagi dengan alasan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Itu kebijakan yang ngawur. Tidak ada kaitannya peleburan dinas itu dengan peningkatan PAD," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut, Selasa (13/4).


Mantan Wakil Kepala Wilayah Sumatera bidang SDM dan Consumer Market Bank Danamon ini mengatakan, kebijakan tersebut justru akan membuat kinerja Edy Rahmayadi akan terganggu.

Kinerjanya akan terganggu dalam menentukan sumber daya atau pejabat yang akan menempati jabatan-jabatan struktural pada dinas yang dilebur. Belum lagi menata berbagai kebijakan terkait ruang lingkup kerja, hingga penataan aset.

"Peleburan seperti ini bisa memakan waktu dua tahun. Sedangkan sekarang saja, kinerjanya masih belum memperlihatkan hasil apa-apa," kritiknya.

Karena itu, kata mantan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Medan ini, Gubernr Sumut harus lebih baik fokus pada kinerja lain dengan memaksimalkan program yang inovatif untuk mendongkrak PAD.

"Kalau fokus pada peleburan itu hanya akan membuat kinerja Edy Rahmayadi semakin amburadul," pungkasnya.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengaku akan melakukan peleburan 5 OPD atau dinas. Adapun 5 dinas itu adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Kemudian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas Pertanian) dan Dinas Ketahanan Pangan juga Peternakan akan dijadikan satu dinas. Selanjutnya Dinas Lingkungan Hidup.

Peleburan 5 dinas itu, menurut Edy Rahmayadi, berpotensi menambah PAD Pemprov Sumut sebesar Rp 600 miliar.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya