Berita

Anggota Komisi II DPR M. Nasir Djamil/RMOL

Politik

Tidak Pernah Dibahas, Nasir Djamil Akan Tanya MenPAN/RB Soal Peleburan Kemenristek Ke Kemendikbud

SELASA, 13 APRIL 2021 | 11:54 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Anggota Komisi II DPR M. Nasir Djamil mempertanyakan perihal penggabungan dua kementerian vital dalam mengembangkan potensi Indonesia yakni Kementerian Riset dan Teknologi serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Legislator PKS asal Aceh itu akan bertanya langsung kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo terkait dengan penggabungan dua kementerian tersebut, dan dampak apa saja yang akan didapat, sehingga pemerintah berani melakukan penggabungan ini.

"Karena kan salah satu tupoksi Kemenpan/RB kan analisa, memberikan masukan, terkait dengan penggabungan-penggabungan atau struktur organisasi negara. Nanti kami akan tanya apakah ini sudah dilakukan KemenPAN/RB," tegas Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/4).

Dia mencurigai KemenPAN/RB tidak mengetahui adanya penggabungan ini, lantaran di Komisi II sendiri Tjahjo tidak pernah menyinggung soal penggabungan dua kementerian itu.

"Jangan-jangan tidak masuk ke MenPAN/RB karena saya tidak mendengar selama masuk di Komisi II, sudah dua kali masa sidang, tidak mendengar penjelasan MenPAN/RB terkait dengan penggabungan ini," katanya.

"Nanti saya pribadi itu akan menanyakan, kita nanti Komisi II akan menanyakan kepada MenPAN/RB," imbuh Nasir menambahkan.

Pihaknya akan mempertanyakan dan mendalami perihal peleburan dua kementerian tersebut.

"Ada apa? Apakah ada problem dengan LIPI? Dengan BPPT? Jadi, sebenarnya LIPI dan BPPT itu ibarat dua sisi mata uang, LIPI itu melakukan riset, melakukan penelitian-penelitian, lalu penelitian itu mereka berikar kepada negara," katanya.

Menurut Nasir, jika Indonesia berkomitmen untuk mengubah dirinya untuk lebih baik, maka harus menggunakan sistem lunak dan keras. Sistem lunaknya masuk dalam uang teknologi.

"Bagaimana nasib BRIN, kalau kemudian dia uangnya sedikit, sisi kerasnya itu adalah sumber daya manusia dan organisasi, nah organisasi ini BRIN yaitu itu badan. Kalau sudan badan itu pasti terbatas untuk mengakomodir sumber daya manusia," tandasnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya