Berita

Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Ahmad Ali//Net

Politik

Nasdem: Peleburan Kemenristek Ke Kemendikbud Konsekuensi Lahirnya Kementerian Investasi

SELASA, 13 APRIL 2021 | 10:28 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kementerian Riset dan Teknologi akan dilebur ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peleburan ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Pasalnya, Kemenristek merupakan kementerian yang vital untuk pengembangan riset dan teknologi di Tanah Air. Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 yang membutuhkan penelitian untuk vaksin dalam negeri.

Namun, Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Ahmad Ali mengatakan, dengan dileburnya Kemenristek ke Kemendikbud tidak mempengaruhi kinerja ristek tapi lebih fokus, karena selama ini banyak birokasi yang berbelit-belit untuk pengembangan riset ketika dua kementerian itu dipisah.

"Fungsi-fungsi ristek itu sendiri tidak akan pernah dihilangkan justru akan fokus pada satu badan yang menangani riset, jadi tidak melebar ke kiri dan kanan kan. Sebenarnya itu di tengah pandemi ini, memang lagi-lagi pandemi jadi korban kan, karena Presiden menggunakan itu membuat kabinet ini lebih lincah dan fokus dalam penanganan satu permasalahan," ucap Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/4).

Menurutnya, dileburnya Kemenristek ke Kemendikbud sebagai bántuk konsekuensi dari lahirnya Kementerian Investasi. Hal tersebut sesuai dengan nomenklatur Presiden dan juga amanat konstitusi.

"Nah bahwa konsekuensi ada Kementerian Investasi dibentuk maka ada salah satu kementerian dilebur, karena UU-nya kan 38 kementerian kan," katanya.

Ali menambahkan Kementerian Investasi ini didirikan semata-mata untuk memulihkan ekonomi nasional yang saat ini tengah carut marut dihantam badai pandemi Covid-19.

"Sekarang pertanyaannya yang lebih mendesak yang mana? Apakah Kementerian Investasi itu jadi badan, atau kemudian kemensristeknya fungsi risetnya dicantol ke pemerintah ini? Invetsasi itu buat dalam satu kementeriannya agar dia lebih fokus, karena situasi salah satu obat ekonomi itu, di samping menjaga daya beli masyarakat adalar investasi," katanya.

"Nah, ketika kita sepakat pada titik itu, berarti Kementerian Investasi harus dibuat penguatan," tandas Ali menambahkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya