Berita

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Saleh Partaonan Daulay/RMOL

Politik

Polemik Kajian Ramadhan Pelni, Ketua FPAN DPR: Pemerintah Harus Turun Tangan!

MINGGU, 11 APRIL 2021 | 14:56 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah diminta turun langsung untuk mengoordinasi seluruh masjid di lingkungan pemerintahan terkait dengan kegiatan keagamaan jelang bulan Ramadhan.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyikapi kegaduhan pelarangan kajian Ramadhan oleh PT Pelayaran Indonesia (Persero) hingga berujung mutasi penggagas acara tersebut.

"Saya mendesak pemerintah mengorganisir secara langsung masjid-masjid yang ada di lingkungan pemerintahan. Masjid-masjid tersebut adalah milik negara karena dibangun dengan menggunakan anggaran negara,” tegas Saleh kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu(11/4).

Menurutnya, masjid-masjid yang dimiliki pemerintah harus dijaga dengan baik oleh pengurus yang ditunjuk langsung oleh pemerintah dan tidak boleh dikuasai oleh kelompok tertentu.

"Kemudian, masjid itu tidak boleh dikuasai oleh kelompok tertentu. Sebagai masjid negara, itu harus bebas dari kekuasaan mazhab atau organisais tertentu,” katanya.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menambahkan, tidak boleh ada organisasi keagamaan yang mendominasi di dalam masjid milik pemerintah. Semuanya harus netral dan tidak boleh ada pihak-pihak yang melarang masyarakat di dalam masjid.

“Termasuk tidak boleh ada upaya-upaya untuk menghalangi seseorang melakukan ibadah, yaitu pengajian rutin yang dilaksanakan oleh kenadziran masjid tersebut,” tegasnya lagi.

"Semestinya pengajian dalam menyambut bulan suci Ramadhan, didukung oleh pemerintah. Karena dengan begitu akan meningkatkan akhlak moralitas dan ketakwaan kepada Allah SWT dan itu berimplikasi baik dalam rangka semangat etos kerja, dan menambahkan prestasi di dalam kantor tersebut,” tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya