Berita

Korea Selatan akan mengumumkan aturan pembatasan baru karena lonjakan kasus Covid-19/Net

Dunia

Korea Selatan Terjebak Di Antara Gelombang Baru Covid-19 Dan Sulitnya Mendapatkan Vaksin

KAMIS, 08 APRIL 2021 | 11:00 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Korea Selatan tengah menghadapi gelombang baru infeksi virus corona, yang dipersulit dengan terhambatnya kiriman pasokan vaksin Covid-19.

Data dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menunjukkan, jumlah kasus Covid-19 secara nasional sudah mencapai 107.598, dengan 1.758 kematian.

Pada Rabu (7/4), Korea Selatan melaporkan 700 kasus baru, menjadi yang tertinggi sejak awal Januari. Di mana rata-rata pada pekan sebelumnya adalah 477 kasus.


Dimuat Reuters, meningkatnya kasus harian membuat banyak pihak khawatir dengan adanya gelombang keempat infeksi Covid-19.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan, gelombang baru Covid-19 akan mengganggu program vaksinasi nasional yang memang sudah mengalami persoalan karena terhambatnya distribusi.

Seoul mengumumkan mengalami penundaan pasokan pengiriman vaksin melalui mekanisme Covax.

Selain itu, regulator juga telah menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca karena adanya kasus pembekuan dara.

Untuk mengatasi tantangan vaksinasi, regulator obat Korea Selatan telah memberikan izin penggunaan vaksin Johnson&Johnson.

Sementara untuk menghentikan penyebaran virus, pemerintah dilaporkan akan mengumumkan aturan pembatasan sosial baru pada Jumat (9/4).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya