Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Sentil Sri Mulyani, Iwan Sumule: Ekonomi Tumbuh Bukan Karena Utang, Tapi Strategi Dan Kebijakan Yang Pro Rakyat

RABU, 07 APRIL 2021 | 07:56 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pandemi Covid-19 telah membuat laju pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2020 mengalami kondisi terburuk sejak 150 tahun terakhir. Sebab, ada 170 negara di dunia yang mengalami kontraksi akibat Covid-19 termasuk Indonesia.

Atas alasan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa pandemi Covid-19 tidak memandang bulu. Dan sebagai konsekuensinya, kontraksi ekonomi akan berimbas pada kenaikan pengangguran, kenaikan kemiskinan, dan juga dampak kepada kesejahteraan masyarakat.

Bagi Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule, pernyataan Sri Mulyani yang disampaikan dalam webinar IAIE, Selasa (6/4) merupakan tanda bahwa yang bersangkutan tidak mampu mengelola uang negara dengan baik.

“Sebab yang terjadi di Indonesia adalah negara terlilit utang ribuan triliun, sementara kebijakan yang dihadirkan menyengsarakan rakyat,” tuturnya kepada redaksi, Rabu (7/4).

Iwan Sumule menilai dana ratusan triliun yang disiapkan pemerintah untuk penanganan pandemi seolah terbuang sia-sia. Sebab, gelontoran dana itu gagal dalam menanggulangi dampak pengangguran, kemiskinan, dan kesejahteraan rakyat.

“Kebijakan cenderung tidak jelas dan malah jadi bancakan pejabat. Contoh kecilnya di kasus bansos,” tuturnya.

Iwan Sumule lantas mencontohkan negara tetangga yang dulu berada jauh di bawah Indonesia, Vietnam. Di mana ekonomi Vietnam berhasil tumbuh di masa pandemi masih melanda, tapi tidak menumpuk utang triliunan.

Singkatnya, Iwan Sumule ingin mengatakan bahwa ekonomi tumbuh bukan karena utang, melainkan strategi ekonomi yang benar dan kebijakan ekonomi tidak sengsarakan rakyat.

Kebijakan seperti memberi stimulus pajak kepada perusahaan otomotif dan bukan kepada UMKM, juga kebijakan impor beras dan garam di saat petani sedang panen raya merupakan bagian dari strategi buruk yang tidak jelas juntrungannya.

“Sehingga membuat pertanyaan, pemerintah ini kerja untuk siapa? Karena yang diuntungkan dari setiap kebijakan ekonomi pemerintah adalah para oligarki dan mafia,” tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Zita Anjani Masuk Pertimbangan PAN Maju Pilkada Jakarta

Selasa, 23 April 2024 | 18:04

Muhidin dan Hasnur Mantap Maju Pilkada Kalsel dengan Restu Haji Isam

Selasa, 23 April 2024 | 18:04

Selain Hapus Bayang-bayang Jokowi, Prabowo Lebih Untung Jika Bertemu Megawati

Selasa, 23 April 2024 | 17:51

283 Mayat Ditemukan Membusuk di RS Nasser Gaza

Selasa, 23 April 2024 | 17:38

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Kosgoro 1957: Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Berdasar

Selasa, 23 April 2024 | 17:36

Hari Nelayan, MIND ID Dukung Masyarakat Pesisir Tingkatkan Perekonomian

Selasa, 23 April 2024 | 17:20

3 Faktor yang Bikin Golkar Kota Bogor Dilirik Banyak Calon Wali Kota

Selasa, 23 April 2024 | 17:19

Begini Respons Gibran Dianggap Bukan Kader PDIP Lagi

Selasa, 23 April 2024 | 16:57

Senjata Baru Iran Diklaim Mampu Hancurkan Jet Siluman AS

Selasa, 23 April 2024 | 16:54

Pascaputusan MK, Semua Elemen Bangsa Harus Kembali Bergandengan Tangan

Selasa, 23 April 2024 | 16:37

Selengkapnya