Banjir bandang melanda Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur/Net
Setidaknya ada 11 orang yang menjadi korban dalam bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu kemarin (4/4).
Hal ini berdasarkan lporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyampaikan, banjir Bandung terjadi lantaran intensitas hujan cukup tinggi.
BPBD Kabupaten Lembata mencatat wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape.
Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.
"Data terakhir yang berhasil dihimpun per-pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 11 orang. Selain itu, dilaporkan 16 orang warga masih dinyatakan hilang,†kata Raditya lewat keterangannya, Senin (5/4).
BPBD Kabupaten Lembata hingga saat ini masih melakukan pendataan terkait kerugian materil yang disebabkan oleh banjir bandang tersebut. Sementara itu, jalan akses menuju Kecamatan Ile Ape Timur masih terputus sehingga belum bisa dilakukan pendataan.
"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lembata terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang. Tempat pengungsian sementara juga sudah disiapkan bagi warga terdampak,†jelas Raditya.
Pihak BPBD juga mencermati laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada 3-9 April 2021.
BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4-6 April 2021. Provinsi Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Dalam sepekan ke depan potensi hujan sedang hingga lebat juga diprediksi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.
"BNPB terus mengimbau warga untuk selalu siaga dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut,†demikian Raditya.