Berita

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin/Net

Politik

Didorong Demokrat Gantikan Moeldoko, Ali Ngabalin: Di KSP Yang Penting Peran Dan Kinerja

JUMAT, 02 APRIL 2021 | 22:50 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Nama Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, didorong oleh Deputi Balitbang Partai Demokrat, Syahrial Nasution, untuk menggantikan posisi Moeldoko sebagai Kepala KSP.

Sosok yang kerap disapa Ngabalin ini menanggapi santai dukungan Politisi Partai Demokrat itu, setelah nama Moeldoko terlibat dalam kisruh Partai Demokrat yang dimulai dari gelaran acara yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara.

Saat ditanya oleh Kantor Berita Politik RMOL mengenai singgungan Syahrial Nasution dalam akun Twitternya yang menyebut Ali Ngabalin cocok jadi Kepala KSP menggantikan Moeldoko.


"Ha ha ha. Dia (Syahrial Nasution) habis ngomong Fahri (Hamzah), sekarang dia ngomong Ali Mochtar Ngabalin," ujar Ali Ngabalin dalam sambungan telpon.

Akan tetapi bagi Ngabalin, pernyataan pihak-pihak luar yang mendorongnya menjadi Kepala KSP tidak begitu penting. Karena menurutnya, peranan dan tugas-tugas seorang yang diberi jabatan dalam suatu lembaga yang menjadi tolak ukurnya.

"Jadi tugas kita itu adalah bagaimana bisa melaksanakan desiminasi informasi di ruang publik dan membangun komunikasi politik," kata Ngabalin.

"Karena itu di Kantor Staf Presiden itu akan menjadi sangat penting terhadap peran-peran dan kinerja yang harus ditunjukkan," jelas dia," sambungnya.

Sebagai buktinya, Ali Ngabalin mengaku sudah berniat saat pertama kali masuk ke Istana dan menghadap ke Jokowi untuk menjadi mata, mulut dan telinga Presiden, yang meneruskan semua pesan-pesan terbaik Jokowi kepada masyarakat.

"Terlalu banyak orang mendapatkan posisi-posisi strategis, tetapi ketika duduk menjadi pimpinan di lembaga-lembaga yang strategis, dia bingung tidak tahu mau membuat apa, dia bingung tidak tahu mau membantu Presiden dengan cara apa," demikian Ali Mochtar Ngabalin.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya