Berita

Rapat kabinet pertama Presiden AS Joe Biden pada Kamis, 1 April 2021/Net

Dunia

Rapat Kabinet Pertama, Biden Bahas Rencana Proyek Infrastruktur Senilai 2 Triliun Dolar

JUMAT, 02 APRIL 2021 | 14:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengadakan rapat kabinet pertamanya setelah seluruh anggota kabinetnya dikonfirmasi oleh Senat.

Rapat dihadiri secara tatap muka oleh Wakil Presiden Kamala Harris dan 15 kepala departemen eksekutif di Ruang Timur Gedung Putih pada Kamis (1/4).

Rapat pertama itu tampaknya dikhususkan Biden untuk menindaklanjuti rencana paket infrastruktur senilai 2 triliun dolar AS yang ia kenalkan pekan lalu.


Mengawali pertemuan, Biden mendelegasikan lima sekretaris kabinet untuk menjadi utusannya dalam rencana tersebut. Mereka adalah Sekretaris Perhubungan Pete Buttigieg, Sekretaris Perumahan Marcia L. Fudge, Sekretaris Perdagangan Gina Raimondo, Sekretaris Energi Jennifer Granholm, dan Sekretaris Perburuhan Marty Walsh.

"Para sekretaris kabinet ini akan mewakili saya dalam menangani Kongres, melibatkan publik dalam mempromosikan rencana tersebut, dan membantu menyusun detail saat kami menyempurnakannya dan bergerak maju," kata Biden, seperti dilaporkan The New York Times.

Biden mengumumkan rencana infrastruktur senilai 2 triliun dolar AS pada Rabu (31/1). Proposal tersebut mengalokasikan 155 miliar dolar AS untuk memperbaiki jalan dan jembatan, 40 miliar dolar AS untuk memperbaiki perumahan umum, dan 111 miliar dolar AS untuk memastikan bahwa air minum tidak terkontaminasi.

Selain itu, ia juga akan mengalokasikan sekitar 100 miliar dolar AS untuk digunakan di gedung sekolah umum dan 180 miliar dolar AS untuk penelitian dan pengembangan.

Kendati begitu, Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell pada Rabu (31/30 mengisyaratkan bahwa dia tidak mungkin mendukung RUU paket infrastruktur jika itu melibatkan peningkatan pajak atau pengeluaran defisit.

Lantaran Biden berencana untuk meningkatkan tarif pajak perusahaan sebesar 21 hingga 28 persen.

"Ini tampaknya tidak akan menjadi paket infrastruktur. Ini seperti kuda Troya. Jadi disebut infrastruktur tetapi di dalam kuda Troya akan ada lebih banyak uang pinjaman dan kenaikan pajak besar-besaran," ujarnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya