Berita

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern/Net

Dunia

Tak Ikut Komentari Laporan WHO Soal Asal Covid-19, Selandia Baru Ingin Analisis Independen

KAMIS, 01 APRIL 2021 | 10:24 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Selandia Baru enggan memberikan komentar dan akan menganalisis laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait asal-usul virus corona secara independen.

Selandia Baru telah diundang oleh aliansi Five Eyes untuk memberikan pernyataan bersama atas laporan WHO. Namun Selandia Baru menolak ajakan Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada itu.

Alasannya, Selandia Baru ingin memastikan dengan melakukan analisis independen.

"Selandia Baru mengakui bahwa negara-negara anggota telah menyatakan sejumlah keprihatinan. Selandia Baru ingin memastikan melakukan analisis independen untuk memahami ilmu pengetahuan sebelum memberikan komentar," kata kementerian luar negeri Selandia Baru kepada Reuters pada Kamis (1/4).

"Pakar ilmiah kami, yang telah terlibat penuh dengan tanggapan Covid yang lebih luas, sedang menganalisis laporan tersebut. Ketika mereka melakukannya, kami akan memutuskan cara yang paling tepat untuk mengomentari misi tersebut," tambah kementerian.

Ketidakhadiran Selandia Baru dalam pernyataan bersama Five Eyes telah menuai kritik dari para akademisi. Mereka mempertanyakan apakah Selandia aru berusaha untuk menghindari kemarahan China.

China sendiri merupakan mitra dagang terbesar Selandia Baru, dengan nilai dua arah tahunan lebih dari 22,3 miliar dolar AS.

Namun kementerian luar negeri Selandia Baru membantahnya dan menegaskan tidak ada tekanan untuk tetap diam.

"Keputusan Selandia Baru untuk tidak bergabung dengan pernyataan apa pun dibuat secara independen," tegas kementerian.

Selain terkait laporan WHO, Selandia Baru juga enggan ikut dalam pernyataan bersama Five Eyes terkait penangkapan massal aktivis pro-demokrasi Hong Kong.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya