Berita

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net

Dunia

China Apresiasi Laporan Akhir Penyelidikan Asal-usul Covid-19 WHO, Serukan Penelitian Lebih Lanjut Di Negara Lain

RABU, 31 MARET 2021 | 15:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China mengapresiasi hasil laporan akhir penyelidikan asal-usul Covid-19 yang sudah dirilis oleh WHO  pada Selasa (30/3) waktu setempat. Mereka pun menyerukan dilakukannya penelitian lebih lanjut di negara lainnya karena ini adalah tugas global.

Dalam laporan berisi 120 halaman yang dirilis pada Selasa, WHO mengungkapkan temuan awal dari misi lapangan ke China dari 14 Januari hingga 10 Februari, menyimpulkan bahwa virus tersebut menyebar melalui host perantara, bukan karena teori kebocoran laboratorium.

Laporan itu juga memaparkan saran untuk studi tahap selanjutnya dalam melacak asal-usul virus corona, termasuk menguji sampel satwa liar untuk urutan virus terkait virus corona dan antibodi di provinsi selatan China dan sekitar Asia Timur, serta Asia Tenggara. Dan kelompok ahli global diperlukan untuk mendukung penelitian ketertelusuran bersama di masa depan tentang asal-usul epidemi.

Laporan lengkap tersebut juga tidak memberikan kesimpulan pasti tentang peran pasar Huanan dalam asal mula wabah.

“Tim telah mengkonfirmasi bahwa ada kontaminasi luas dengan SARS-CoV-2 di pasar Huanan di Wuhan, tetapi tidak dapat menentukan sumber kontaminasi ini,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, selama pengarahan tentang laporan, seperti dikutip dari Global Time, Rabu (31/3).

Menanggapi laporan tersebut, Kementerian Luar Negeri China mengatakan mereka menghargai semangat ilmiah, rajin, dan profesional dari tim ahli WHO-China dan menyerukan penelitian lebih lanjut di negara lain untuk melacak asal-usul virus karena ini adalah tugas global.

“Mempolitisasi masalah keterlacakan hanya akan sangat menghambat kerja sama keterlacakan global, melemahkan upaya anti-epidemi global, dan menyebabkan lebih banyak korban jiwa. Ini bertentangan dengan keinginan komunitas internasional untuk bersatu dan melawan epidemi,” lanjut pernyataan tersebut.

Jauh sebelum WHO mengeluarkan rilis resmi laporan lengkap tersebut, politisi dan media Barat mulai meningkatkan kekhawatiran dan pertanyaan tentang apakah pemerintah China telah memberikan tekanan pada badan PBB dalam penulisan laporan tersebut, dan menuding kurangnya akses penuh ke data selama laporan tersebut.

“Pihak China telah memberikan bantuan yang diperlukan untuk keberhasilan kerja tim ahli di Wuhan, yang sepenuhnya menunjukkan sikap China yang terbuka, transparan, dan bertanggung jawab,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya