Berita

Presiden Joko Widodo saat memberi pernyataan soal gonjang-ganjing impor beras/Repro

Politik

Jokowi Mengaku Indonesia Sudah Hampir 3 Tahun Tak Impor Beras, Begini Data Sebenarnya Di BPS

MINGGU, 28 MARET 2021 | 02:36 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dalam pernyataannya yang dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/3), Presiden Joko Widodo menegaskan tidak akan ada impor beras hingga Juni 2021.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebut kalau Indonesia sudah hampir 3 tahun tak mengimpor beras.

"Kita tahu sudah hampir tiga tahun ini kita tidak mengimpor beras," ucap Jokowi, Jumat (26/3).


Nah, pernyataan Jokowi ini ternyata kurang sinkron dengan data yang dimiliki Badan Pusat Statisik (BPS).

Berdasarkan data BPS, dari 2000-2019 Indonesia rutin mengimpor beras. Bahkan, jumlah impor beras pada 2018 tercatat yang paling banyak. Yakni mencapai 2.253.824,5 ton atau senilai 1,03 miliar dolar AS.

Total beras itu diimpor dari sekitar 7 negara. Mulai dari Vietnam, Thailand, China, India, Pakistan, Myanmar, dan lainnya.

Thailand dan Vietnam menjadi dua negara yang paling banyak mengirim beras ke Indonesia. Pada tahun tersebut, beras yang diimpor dari Thailand mencapai 795.600 ton, sedangkan dari Vietnam 767.180 ton.

Pada 2019, jumlah impor beras memang turun drastis menjadi 444.508,8 ton saja. Saat itu ada 8 negara yang mendatangkan beras ke Indonesia.

Pakistan menjadi negara yang paling banyak mengirim beras ke Indonesia dengan 182 ribu ton. Disusul Myanmar dengan 166,7 ribu ton. Total impor beras saat ini bernilai 184,2 juta dolar AS.

Memasuki 2020, keran beras impor memang tak dibuka secara besar-besaran. Namun, pada Januari 2021 masyarakat diramaikan dengan masuknya beras impor asal Vietnam yang dijual dengan harga murah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya