Berita

Elemen aktivis GMNI saat demo ke KPK/RMOL

Politik

GMNI Desak KPK Bongkar Dugaan Mafia Vaksin Di Lingkaran Petinggi BPOM

KAMIS, 25 MARET 2021 | 23:47 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar dugaan adanya mafia vaksin di lingkaran petinggi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi, mengatakan data Satgas Covid-19 terkait jumlah vaksinasi tahap pertama berjumlah 1.691.724, dan untuk tahap kedua berjumlah 998.439.

Pemerintah Indonesia memasang target total vaksinasi Covid-19 sebanyak 181.554.565.

Jika dibandingkan dengan total sasaran vaksin tersebut, vaksin tahap pertama baru mencapai 0.93 persen dan tahap kedua baru mencapai 0.55 persen.

Dalam upaya untuk mencapai target program vaksinasi pemerintah, sekelompok anak bangsa juga ikut berjuang meneliti dan memproduksi vaksin untuk melawan Covid-19, yang dikenal dengan vaksin Nusantara, begitu juga dengan vaksin alternatif lainnya.

Namun, langkah ini terhalang oleh kebijakan BPOM yang tidak mengeluarkan izin untuk vaksin Nusantara agar dapat diproduksi secara massal dan didistribusikan bagi masyarakat Indonesia.

Hal ini, kata Imanuel, mengindikasikan adanya dugaan praktik monopoli yang dilakukan petinggi BPOM dalam mengelola distribusi vaksin. Mengingat kebutuhan vaksin yang tinggi karena penduduk yang besar di Indonesia .

"Vaksin saat ini sangat diperlukan masyarakat untuk menghadapi pandemi Covid. Tapi berdasarkan informasi yang kami terima, ada dugaan mafia vaksin yang berusaha mengintervensi petinggi BPOM. Bahkan, diduga mafia vaksin dan petinggi di BPOM masih ada hubungan keluarga," ujar Imanuel, Kamis (24/3).

"KPK harus mengawasi proses vaksinasi ini, jangan sampai upaya untuk melindungi rakyat malah menjadi praktik bancakan segelintir orang", imbuhnya menegaskan.

Imanuel juga menyoroti pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab dalam distribusi vaksin tersebut. Menurutnya, mereka melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan sebaik-baiknya dan transparan dalam mengambil kebijakan.

"Sejauh ini, program vaksinasi Covid adalah satu-satunya jalan untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19 yang paling efektif. Masyarakat tak sabar menanti untuk dapat mengakses vaksin Covid-19," tegasnya.

"Kita minta agar pemerintah dan BPOM transparan dalam mengeluarkan kebijakan distribusi Covid. Jangan jadikan penderitaan rakyat sebagai pundi ekonomi segelintir pejabat dan para pemburu rente," sambung Imanuel.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya